Saturday, May 24, 2025

Tips & Trik Menabung untuk Gen Z dengan Gaji Pas-Pasan



Menjadi bagian dari Generasi Z di tengah derasnya arus digitalisasi tentu punya tantangan tersendiri, terutama dalam hal finansial. Banyak anak muda tergoda oleh gaya hidup instan, tren konsumsi di media sosial, hingga tekanan FOMO (Fear of Missing Out). Padahal, menabung dan mengatur uang adalah fondasi penting menuju masa depan yang lebih stabil.


Kenapa Gen Z Harus Mulai Menabung Sejak Dini

Tantangan Finansial di Era Digital

Kemudahan akses terhadap e-commerce, layanan digital, dan pembayaran instan membuat pengeluaran terasa “tidak terasa”. Belum lagi godaan lifestyle seperti nongkrong di coffee shop, langganan streaming, hingga tren belanja online yang terus bermunculan.

Fakta Menarik: Survei OJK tahun 2023 menyebutkan bahwa hanya 19% anak muda Indonesia memiliki dana darurat yang cukup.


Pentingnya Dana Darurat dan Tujuan Jangka Panjang

Membentuk dana darurat penting, terutama jika kamu bekerja lepas, freelance, atau kontrak. Dana ini berfungsi sebagai bantalan finansial saat kondisi tak terduga terjadi, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Selain itu, menabung untuk mimpi jangka panjang seperti liburan, pendidikan, menikah, hingga memiliki rumah juga tak boleh diabaikan.

anak muda Gen Z sedang mencatat pengeluaran harian dengan smartphone dan laptop, dikelilingi ikon-ikon keuangan


Keuntungan Membangun Kebiasaan Finansial Sehat di Usia 20-an

Memulai kebiasaan menabung sejak muda memberi efek domino yang positif. Kamu akan lebih disiplin, paham prioritas, dan mampu mengelola pemasukan tanpa stres. Ini adalah pondasi dari kebiasaan finansial sehat di usia 20-an yang akan terbawa hingga dewasa nanti.

Pahami Arus Kas: Catat Pengeluaran & Pendapatan


Buat Catatan Keuangan Sederhana

Mulailah dari hal sederhana: catat semua pemasukan dan pengeluaran. Gunakan buku kecil, spreadsheet, atau aplikasi seperti Money Lover, Catatan Keuangan Harian, atau Toshl Finance. Intinya: kenali ke mana uangmu pergi.


Kenali Kebiasaan Boros

Sering beli kopi kekinian Rp25 ribu per hari? Dalam sebulan, itu jadi Rp750 ribu. Langganan streaming yang tak terpakai? Nongkrong tanpa rencana? Semua itu bisa diam-diam menguras keuanganmu. Catatan keuangan membantumu sadar dan reflektif.


Evaluasi Pengeluaran Bulanan

Gunakan prinsip sederhana: bedakan kebutuhan dan keinginan. Lakukan evaluasi bulanan untuk melihat pos mana yang bisa ditekan. Coba tanyakan:

• Apakah langganan ini benar-benar saya gunakan?

• Bisakah saya bawa bekal minggu ini?

• Apakah saya perlu belanja hanya karena diskon?



Strategi Menabung untuk Gaji Pas-Pasan

Prinsip 50/30/20, Adaptasi untuk Gaji Kecil

Prinsip ini memecah pengeluaran jadi:

• 50% kebutuhan

• 30% keinginan

• 20% tabungan/investasi

Namun, untuk Gen Z dengan gaji pas-pasan, bisa diubah jadi 60/30/10 atau bahkan 70/20/10. Yang penting: tetap ada alokasi untuk menabung.

Simulasi: Dari gaji Rp4 juta, menyisihkan 10% berarti Rp400 ribu. Dalam setahun, kamu bisa punya Rp4,8 juta!


Menabung di Awal, Bukan Sisa

Jangan menunggu sisa akhir bulan. Jadikan menabung sebagai prioritas, bukan opsi. Begitu gaji masuk, langsung pisahkan pos tabungan.


Gunakan Fitur Auto-Debit Tabungan

Aktifkan auto-transfer ke rekening terpisah atau e-wallet tabungan. Dengan begitu, kamu tak perlu memikirkannya lagi setiap bulan. Banyak bank dan aplikasi kini menawarkan fitur ini secara gratis.

Studi Kasus: Pengguna fitur auto-debit di aplikasi Jenius rata-rata menabung 30% lebih banyak dibanding yang tidak mengaktifkannya.


Baca juga: Gaya Hidup Minimalis Ala Gen Z: Cara Simpel dan Kekinian


Tips Hemat Tanpa Tersiksa

Bawa Bekal & Kurangi Jajan

Selain sehat, bawa bekal bisa hemat signifikan. Jika satu kali makan siang di luar Rp25 ribu, maka dengan membawa bekal 4 hari dalam seminggu, kamu bisa hemat sekitar Rp400 ribu sebulan.


Cari Hiburan Gratis atau Murah

Nonton film tak harus di bioskop. Banyak acara komunitas, konser terbuka, taman kota, atau perpustakaan yang bisa dinikmati gratis.


Gunakan Diskon & Promo dengan Bijak

Promo adalah sahabat menabung—selama digunakan dengan bijak. Manfaatkan cashback, voucher, dan diskon hanya untuk barang yang benar-benar kamu butuhkan. Jangan kalap belanja hanya karena takut “kehabisan promo”.



Manfaatkan Teknologi: Aplikasi Keuangan untuk Gen Z

Rekomendasi Aplikasi Budgeting & Tracking

• Jenius: Fitur Moneytory dan Dream Saver

• Finansialku: Fokus edukasi finansial dan perencanaan

• Toshl Finance: Visualisasi menarik & multi-kategori


Tantangan Menabung Lewat Aplikasi

Tantangannya adalah konsistensi. Banyak yang semangat di awal, tapi malas mencatat setelah beberapa hari. Pilih aplikasi dengan UI sederhana dan fitur pengingat otomatis.


Komunitas Online Sebagai Motivasi

Gabung ke komunitas seperti:

• r/Frugal (Reddit)

• Grup Telegram atau Discord soal finansial anak muda

• Forum Finansialku atau komunitas Instagram finansial

Komunitas ini bisa jadi penyemangat dan tempat saling berbagi cara menabung anak muda secara realistis.



FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Menabung untuk Gen Z

1. Apakah mungkin menabung kalau gaji saya di bawah UMR?

Ya, sangat mungkin. Intinya adalah pengelolaan prioritas, bukan jumlah gaji. Bahkan 5% dari gaji pun sudah langkah awal yang baik.

2. Berapa persen ideal untuk ditabung setiap bulan?

Minimal 10% jika memungkinkan. Namun, lebih kecil juga tidak masalah, asal konsisten. Mulai dari kecil, naikkan bertahap.

3. Menabung dulu atau investasi?

Menabung lebih dulu untuk dana darurat (3–6 bulan pengeluaran). Setelah itu, baru pertimbangkan investasi.

4. Apakah ada cara seru menabung?

Bisa! Ikut tantangan seperti:

• Nabung receh harian

• Tantangan “no spend week”

• Game saving di aplikasi keuangan


Jangan Tunggu Gaji Naik, Mulailah Hari Ini

Menabung dengan gaji pas-pasan memang tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan strategi yang tepat, kontrol pengeluaran, dan dukungan teknologi, Gen Z bisa mulai membentuk kebiasaan finansial sehat di usia 20-an. Ingat, bukan seberapa besar yang kamu simpan, tapi seberapa konsisten kamu melakukannya. Jangan tunggu momen sempurna—mulailah dari sekarang. Langkah kecil hari ini bisa jadi pondasi keuangan kuat di masa depan.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *