Peran Guru Semakin Vital di Era Digital Sekarang

Peran Guru Semakin Vital di Era Digital Sekarang!aligncenter

Pendidikan yang Berubah, Guru yang Beradaptasi

Digitalisasi pendidikan mendorong lahirnya berbagai model pembelajaran baru: dari kelas virtual, platform daring, hingga pemanfaatan aplikasi interaktif. Ruang belajar tidak lagi terbatas pada kelas fisik, dan materi pelajaran kini tersedia dalam berbagai bentuk dan media.

Namun, transformasi pendidikan digital menuntut para guru untuk terus beradaptasi. Tak cukup hanya sekadar menguasai teknologi pembelajaran, guru juga perlu memahami cara berkomunikasi yang efektif dengan siswa generasi digital native—yang tumbuh bersama internet, media sosial, dan kecerdasan buatan.

Guru di era digital adalah pembelajar seumur hidup, sekaligus pengarah nilai-nilai di tengah derasnya informasi digital.

Peran Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi

Miskonsepsi: Teknologi Bisa Gantikan Guru

Kemunculan teknologi memang memudahkan banyak aspek dalam pendidikan—seperti akses informasi, komunikasi jarak jauh, dan pengelolaan administrasi. Tapi teknologi tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran guru.

Mengapa? Karena hanya guru yang mampu:

  • Menyesuaikan materi dengan konteks lokal siswa
  • Memberikan pemahaman nilai dan etika digital
  • Menjadi role model dalam berinteraksi sosial dan emosional

Bimbingan Etis di Dunia Digital

Di tengah era kebebasan informasi, peran pendidik semakin krusial dalam membimbing siswa agar mampu memilah informasi, menghindari hoaks, dan menggunakan teknologi secara bijak. Guru adalah penjaga literasi digital sekaligus benteng etika dalam proses pembelajaran.

Tantangan Guru di Lapangan: Bukan Sekadar Mengajar

Masalah Akses dan Literasi Digital

Walau teknologi menjanjikan kemudahan, realitas di banyak sekolah masih jauh dari ideal. Sebuah survei Kemendikbudristek tahun 2024 menunjukkan:

  • 58% guru merasa belum percaya diri mengajar menggunakan teknologi
  • 43% sekolah di daerah 3T belum memiliki koneksi internet stabil

“Teknologi itu peluang, tapi juga tantangan. Tidak semua guru bisa langsung ‘klik’ dengan perubahan ini,” ungkap Nining Suriani, guru SD di Sumba Barat Daya.

Tantangan lain yang kerap dihadapi guru antara lain:

  • Beban administratif yang tinggi
  • Minimnya pelatihan berbasis praktik
  • Kesenjangan kompetensi teknologi antarguru

Inspirasi dari Lapangan: Inovasi Guru yang Patut Diapresiasi

Belajar Kreatif di Tengah Keterbatasan

Meskipun menghadapi berbagai kendala, banyak guru Indonesia menunjukkan semangat luar biasa dalam mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi.

Contoh inspiratif datang dari Masriani, guru SMP di Bone, Sulawesi Selatan. Ia membuat materi pelajaran berbasis kearifan lokal melalui video dokumentasi tradisi masyarakat yang kemudian diolah menjadi konten pembelajaran interaktif.

WhatsApp Group dan Komunitas Belajar

Banyak guru di pelosok yang memanfaatkan WhatsApp Group sebagai sarana kelas daring sekaligus forum diskusi orang tua–murid. Hal ini membuktikan bahwa teknologi bukan tentang perangkat mahal, tetapi kreativitas dan koneksi.

Dukungan Sistemik: Pelatihan dan Kebijakan yang Mendukung

Perlu Kolaborasi dan Komitmen Pemerintah

Agar guru mampu menjalankan peran barunya secara optimal, dibutuhkan dukungan menyeluruh dari pemerintah dan pemangku kepentingan.

Program seperti Guru Belajar dan Berbagi, Merdeka Belajar, serta modul pelatihan mandiri sudah tersedia. Namun, efektivitas pelatihan masih menjadi tantangan tersendiri.

Pemerataan Akses dan Pengembangan Profesional

  • Pemerintah perlu memastikan akses internet merata hingga ke pelosok
  • Pelatihan guru harus berbasis praktik dan kebutuhan lokal
  • Pengurangan beban administratif agar guru bisa fokus pada proses belajar-mengajar

 Baca Juga : Guru ASN 2025, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Guru Tetap Menjadi Jantung Pendidikan

Di tengah derasnya arus teknologi, guru tetap menjadi jangkar nilai. Teknologi dapat mempercepat proses belajar, namun makna belajar tetap datang dari interaksi manusiawi—dan guru adalah ujung tombaknya.

Peran guru di era digital bukan lagi hanya menyampaikan materi, tapi juga membentuk karakter, menanamkan nilai, dan mengarahkan pemanfaatan teknologi untuk kebaikan bersama.

 

FAQ Seputar Peran Guru di Era Digital

Apakah teknologi bisa menggantikan guru sepenuhnya?

Tidak. Teknologi mendukung proses belajar, tapi tidak bisa menggantikan fungsi sosial, emosional, dan moral yang hanya bisa diberikan oleh guru.

Apa saja tantangan guru dalam era digital?

Tantangannya antara lain akses internet terbatas, literasi digital rendah, tuntutan administratif tinggi, dan minimnya pelatihan teknologi berbasis praktik.

Bagaimana solusi terbaik untuk meningkatkan peran guru di era digital?

Solusi ideal adalah pelatihan terstruktur, pengurangan beban administratif, kolaborasi antar-guru, dan dukungan infrastruktur yang merata.

Apa yang bisa dilakukan guru jika belum mahir teknologi?

Mulailah dari teknologi sederhana seperti WhatsApp atau YouTube. Ikuti komunitas belajar, dan jangan takut untuk terus mencoba serta berbagi pengalaman.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *