Mengenali Ciri-Ciri Berita Hoaks di Media Sosial

Media
sosial saat ini sudah jadi tempat utama orang mencari informasi, hiburan,
bahkan berita terkini. Namun, bersamaan dengan itu, penyebaran berita hoaks
juga semakin marak. Hoaks bisa menyesatkan, menimbulkan kepanikan, bahkan
merugikan secara finansial maupun sosial.
Maka
dari itu, sangat penting bagi kita untuk tahu cara mengenali ciri-ciri berita
hoaks di media sosial. Ayo kita bahas secara lengkap mulai dari pengertian
hoaks, ciri-ciri umum, contoh kasus nyata, hingga langkah praktis agar kita
tidak mudah tertipu.
Apa Itu Hoaks?
Hoaks
adalah informasi palsu atau menyesatkan yang sengaja dibuat untuk memengaruhi
opini, memancing emosi, atau meraih keuntungan tertentu. Hoaks bisa berbentuk
teks, gambar, hingga video.
Menurut
Kominfo, ribuan konten hoaks ditemukan setiap bulannya di berbagai platform.
Artinya, potensi kita terpapar hoaks sangat besar jika tidak hati-hati.
Mengapa Hoaks Mudah
Menyebar di Media Sosial?
Ada
beberapa alasan kenapa berita hoaks cepat viral :
1.
Judul provokatif yang memancing emosi.
2.
Sifat media sosial yang instan membuat orang mudah klik dan share tanpa
verifikasi.
3.
Kurangnya literasi digital sehingga orang tidak terbiasa mengecek kebenaran.
4. Algoritma platform yang mendorong konten viral meski belum tentu benar.
Ciri-Ciri Berita Hoaks di
Media Sosial
Judulnya Provokatif dan
Sensasional
Biasanya
berita hoaks memakai judul bombastis seperti :
1.
“HEBOH!!! Pemerintah Resmi Umumkan…”
2.
“Waspada! Jika Kamu Baca Ini, Nyawamu Terancam!”
Judul
seperti ini sengaja dibuat untuk memancing klik.
Sumber Tidak Jelas
Berita
hoaks sering tidak mencantumkan penulis, atau mengutip sumber samar seperti
“kata ahli” tanpa ada nama jelas.
Mengandung Unsur Emosional
Hoaks
biasanya ingin membuat pembaca marah, takut, atau panik. Misalnya, berita
tentang kesehatan palsu yang menakut-nakuti atau isu politik yang membakar
emosi.
Tidak Ada di Media Arus
Utama
Kalau
suatu berita hanya ada di WhatsApp atau Facebook, tapi tidak muncul di media
kredibel seperti Kompas, Tempo, Detik, atau CNN Indonesia, maka perlu
dicurigai.
Banyak Typo dan Tata
Bahasa Aneh
Penulis
hoaks sering terburu-buru, sehingga bahasanya berantakan, banyak salah ketik,
dan tidak profesional.
Tidak Didukung Data dan
Fakta
Berita
palsu biasanya hanya berisi opini atau cerita panjang tanpa data, tanpa grafik,
atau tanpa rujukan resmi.
Ada Ajakan Share Cepat
Kalimat
seperti “Sebarkan sekarang juga sebelum dihapus!” adalah tanda klasik
hoaks. Biasanya ini dipakai untuk membuat orang panik dan langsung membagikan
tanpa berpikir panjang.
Baca Juga: Rekomendasi Situs Cek Fakta Terpercaya untuk Lawan Hoaks dan Disinformasi

Dampak Buruk Berita Hoaks
1.
Menciptakan kepanikan massal
2.
Memecah belah masyarakat karena perbedaan opini palsu
3.
Kerugian finansial akibat penipuan online
4. Menurunkan kepercayaan pada informasi resmi
Cara Menghindari dan
Menyikapi Hoaks
Periksa Sumber
Apakah
berita itu dimuat di media terpercaya?
Cek Tanggal
Sering
kali berita lama diputar kembali seolah-olah baru.
Gunakan Situs Cek Fakta
Manfaatkan
Mafindo, Cek Fakta Kominfo, atau Turn Back Hoax.
Jangan Cepat Emosi
Kalau
berita membuatmu marah, berhenti sejenak dan pikirkan logikanya.
Diskusikan dengan Orang
Terpercaya
Kadang, bertanya pada teman atau ahli bisa membantu membedakan fakta dari hoaks.
Baca Juga: Tips Menyaring Informasi di Internet Supaya Tidak Mudah Tertipu
Cara Melaporkan Berita
Hoaks di Media Sosial
1.
Gunakan fitur Report Post di Facebook, Instagram, dan X (Twitter).
2.
Kirim aduan ke laman aduankonten.id.
3.
Gunakan aplikasi Mafindo untuk melaporkan konten hoaks.
Literasi Digital : Senjata
Terbaik Melawan Hoaks
Semakin
baik literasi digital seseorang, semakin sulit ia ditipu. Literasi digital
meliputi kemampuan membaca, memverifikasi, dan menganalisis informasi secara
kritis.
Beberapa
cara meningkatkan literasi digital :
1.
Ikut pelatihan atau webinar tentang keamanan digital.
2.
Baca sumber resmi seperti situs pemerintah atau media kredibel.
3.
Latih diri untuk skeptis pada informasi yang terlalu sensasional.
Mengenali
ciri-ciri berita hoaks di media sosial adalah keterampilan penting di era
digital. Hoaks selalu hadir dengan judul provokatif, sumber tidak jelas, dan
ajakan menyebarkan. Jika kita terbiasa mengecek sumber, memverifikasi fakta,
dan menjaga emosi sebelum share, maka peluang tertipu akan jauh lebih kecil.
Mari
mulai dari diri sendiri untuk berhati-hati, dan jangan ragu melaporkan jika
menemukan hoaks. Dengan begitu, media sosial bisa jadi tempat yang sehat, aman,
dan bermanfaat.
Penulis
: Safira Novanda Hafizham (uva)


