Format Konten Digital Marketing ala Gen Z yang Paling Disukai di 2025

Format Konten Digital Marketing ala Gen Z yang Paling Disukai di 2025

 

Di era digital yang semakin cepat dan dinamis, Gen Z tampil sebagai generasi yang paling berpengaruh dalam menentukan arah strategi konten digital. Lahir antara tahun 1997 hingga 2012, mereka tumbuh bersama perkembangan teknologi dan media sosial. Bagi para pelaku digital marketing ala Gen Z, memahami format konten yang mereka sukai bukan hanya keuntungan kompetitif, melainkan kebutuhan strategis.



Mengapa Harus Fokus pada Format Konten untuk Gen Z?

Gen Z: Generasi Pendorong Tren Digital

Gen Z merupakan pengguna aktif media sosial yang sangat peka terhadap tren. Mereka bukan hanya penikmat konten, tetapi juga kreator aktif yang membentuk arah tren baru.

Statistik: Menurut laporan HubSpot 2024, 70% Gen Z lebih menyukai brand yang membuat konten kolaboratif dengan pengguna daripada iklan tradisional.

Perilaku unik: Gen Z memiliki preferensi kuat terhadap konten yang cepat, autentik, dan informatif.


Tantangan & Peluang bagi Digital Marketer

Digital marketer yang ingin menyasar Gen Z harus memahami bahwa komunikasi satu arah sudah tidak lagi efektif. Dibutuhkan strategi konten Gen Z yang melibatkan mereka secara aktif dan emosional.



Karakteristik Gen Z dalam Mengonsumsi Konten

Attention Span Singkat: Kurang dari 8 Detik

Gen Z terbiasa dengan informasi cepat. Mereka cenderung mengabaikan konten yang bertele-tele dan tidak langsung pada intinya. Oleh karena itu, format video pendek atau teks singkat menjadi sangat efektif.


Visual-Oriented dan Mobile-First

Konten harus disesuaikan untuk layar ponsel dengan desain vertikal, warna mencolok, dan elemen visual yang dinamis agar tidak mudah dilewati saat scroll.


Keaslian dan Nilai Sosial

Gen Z menghargai brand yang memiliki misi sosial, kejujuran, dan keberagaman. Konten yang memperlihatkan otentisitas dan kepedulian sosial akan mendapatkan kepercayaan lebih tinggi.


Peer Influence dan User-Generated Content (UGC)

Gen Z lebih percaya rekomendasi dari teman sebaya dan konten buatan pengguna lain dibandingkan iklan dari brand besar. UGC dapat meningkatkan engagement rate hingga 4 kali lipat menurut laporan Sprout Social 2025.

Magang Mahasiswa di Malang

Format Konten yang Paling Digemari Gen Z

1. Video Pendek (TikTok, Reels, Shorts)

Format ini menjadi raja di antara semua jenis konten.

• Durasi ideal: 15–60 detik

• Elemen wajib: storytelling singkat, visual menarik, musik trending

• Contoh: tips karier kilat, life hacks, mini drama, atau behind the scenes brand


2. Konten Interaktif

Poll, kuis, challenge, dan “duet” di TikTok memberikan rasa keterlibatan langsung.

• Strategi: Gunakan pertanyaan terbuka di caption atau fitur stiker interaktif di Instagram Stories.

• Kelebihan: Meningkatkan waktu interaksi dan membuat audiens merasa didengar.


3. Edukasi Microlearning

Gen Z haus informasi, selama disampaikan dengan cepat dan menarik.

• Format populer: carousel Instagram, video tutorial 30 detik, infografis

• Topik favorit: karier, keuangan anak muda, soft skill, tips belajar, dan mental health


4. Meme dan Konten Relatable

Konten ringan, lucu, dan “nyambung” dengan kehidupan sehari-hari Gen Z bisa menciptakan koneksi emosional instan.

• Contoh: struggle mahasiswa, candaan kerja remote, atau kehidupan anak kost

• Alat bantu: Canva, CapCut, dan AI meme generator bisa digunakan untuk kreasi cepat


5. Behind the Scenes & Konten Otentik

Gen Z menyukai konten yang “unfiltered”. Mereka ingin melihat proses, kejujuran, dan sisi manusia dari sebuah brand atau kreator.

• Contoh: Proses produksi konten, cerita kegagalan sebelum sukses, atau “curhat” ala founder


Studi Kasus: Duolingo di TikTok

Akun TikTok @duolingo sukses karena menggabungkan storytelling yang absurd, karakter maskot yang ikonik, dan format konten yang tidak terduga. Hal ini membuat mereka relevan di mata Gen Z tanpa harus terlihat “berjualan”.

Tren format konten digital marketing untuk Gen Z 2025 di platform TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.

 

Strategi Mengoptimalkan Format Konten untuk Gen Z

Bangun Identitas Visual dan Tone yang Konsisten

Pilih tone of voice yang sesuai dengan brand—apakah itu lucu, inspiratif, sarkastik, atau empatik. Gunakan warna, font, dan gaya desain yang tetap di setiap konten untuk membangun branding yang kuat.


Manfaatkan Tren Tanpa Kehilangan Jati Diri

Ikuti tren musik, hashtag, dan efek visual, namun jangan sekadar ikut-ikutan. Selalu pertimbangkan kesesuaian dengan nilai brand.


Libatkan Audiens dalam Proses Kreatif

Buka ruang partisipasi, seperti kontes UGC, ajakan membuat versi sendiri dari konten, atau sekadar mengajak berdiskusi di komentar.

Tips: Repost UGC terbaik dengan kredit penuh untuk menciptakan rasa kebersamaan


Gunakan Data & Insight untuk Optimalisasi

Pantau performa konten menggunakan:

• TikTok Analytics

• Instagram Insights

• A/B Testing untuk format thumbnail, judul, atau CTA

Fokus pada metrik seperti completion rate, engagement rate, dan shareability untuk mengetahui format mana yang paling cocok untuk audiens Gen Z.


Baca juga: Strategi Konten & Engagement Digital Marketing ala Gen Z 2025


Platform Terbaik untuk Menyasar Gen Z

TikTok

Platform utama untuk eksperimen konten kreatif. Reach organik masih tinggi dan algoritmanya sangat mendukung konten segar.


Instagram (Reels dan Stories)

Cocok untuk storytelling visual yang lebih “estetik” dan lifestyle. Stories juga efektif untuk polling dan interaksi cepat.


YouTube Shorts

Ideal untuk tips cepat, review produk, atau highlight event.


BeReal & Lemon8

Meski belum sebesar platform lain, dua aplikasi ini mulai naik daun. BeReal menekankan kejujuran momen, sementara Lemon8 fokus pada visual journaling dan konten personal ala Pinterest + Instagram.



Bangun Strategi Digital Marketing ala Gen Z yang Otentik

Menyasar Gen Z bukan tentang menjadi trendi dalam sekejap. Melainkan, ini soal membangun hubungan otentik, menyampaikan pesan dengan cara yang sesuai kebiasaan mereka, serta melibatkan mereka dalam narasi brand. Format konten yang tepat—seperti video pendek, microlearning, dan konten interaktif—adalah alat untuk menciptakan engagement jangka panjang.


Sebagai digital marketer yang menargetkan Gen Z, kamu harus terus bereksperimen, mengamati data, dan bersikap fleksibel. Jangan takut untuk menguji format baru dan membuka ruang dialog dengan audiens muda ini. Strategi konten media sosial untuk digital marketer 2025 bukan hanya soal viral, tapi soal relevansi dan makna yang mampu membangun komunitas.



FAQ

Apa itu digital marketing ala Gen Z?

Digital marketing ala Gen Z adalah pendekatan pemasaran digital yang menyesuaikan dengan preferensi, kebiasaan, dan nilai-nilai Gen Z, seperti konten cepat, otentik, dan interaktif.


Mengapa konten video pendek sangat efektif untuk Gen Z?

Karena Gen Z memiliki attention span singkat dan menyukai konten yang langsung ke inti pesan. Video pendek mampu menyampaikan pesan dengan cara yang cepat dan menarik secara visual.


Bagaimana cara membuat konten yang relatable bagi Gen Z?

Gunakan bahasa yang mereka gunakan, angkat isu atau struggle yang dekat dengan keseharian mereka, dan tampilkan sisi manusia dari brand atau kreator.


Platform apa yang paling cocok untuk konten Gen Z?

TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts adalah platform utama. Namun, platform seperti BeReal dan Lemon8 juga mulai dilirik karena nuansa otentik dan personalnya.


Apa manfaat menggunakan strategi konten Gen Z dalam kampanye digital marketing?

Meningkatkan engagement rate, membangun loyalitas audiens, memperkuat citra brand di kalangan muda, dan mempermudah penyebaran konten secara organik melalui komunitas mereka.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *