Pemerintahan dan Dunia Pendidikan Menuju Merdeka Belajar
Membedah Makna Merdeka Belajar
Dalam
beberapa tahun terakhir, wajah pendidikan Indonesia mengalami perubahan
signifikan.
Di balik
transformasi tersebut, hadir upaya besar dari pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendorong
filosofi baru dalam pembelajaran Merdeka Belajar.
Namun, apa
sebenarnya makna kemerdekaan dalam konteks belajar? Dan bagaimana pemerintah
menerjemahkan visi ini menjadi kebijakan konkret yang menyentuh ruang kelas di
seluruh penjuru negeri?
Pemerintah dan
Perubahan Paradigma Pendidikan
Apa Itu Merdeka
Belajar?
Merdeka
Belajar adalah pendekatan baru dalam sistem pendidikan nasional yang
mengutamakan kebebasan dalam proses pembelajaran, baik bagi guru maupun peserta
didik. Konsep ini menekankan bahwa belajar seharusnya tidak terkungkung oleh
struktur yang kaku, melainkan harus mampu memberi ruang pada eksplorasi,
kreativitas, dan kontekstualisasi.
Mengapa Pemerintah
Mendorong Transformasi Ini?
Selama
bertahun-tahun, pendidikan Indonesia dipenuhi dengan tuntutan administratif,
standar ujian nasional yang seragam, dan orientasi pada nilai.
Pemerintah
menilai bahwa sistem ini tidak lagi relevan dengan tantangan zaman. Maka,
Merdeka Belajar hadir sebagai solusi untuk mengubah arah pendidikan agar lebih
fleksibel, inklusif, dan manusiawi.
Kebijakan Pemerintah
Menuju Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka dan
Kebebasan Mengajar
Salah satu
wujud nyata dari semangat Merdeka Belajar adalah peluncuran Kurikulum
Merdeka. Kurikulum ini memberi keleluasaan kepada sekolah untuk
menyesuaikan proses belajar dengan karakteristik lokal dan kebutuhan siswa.
Melalui pendekatan tematik, diferensiasi, dan
asesmen formatif, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan.
Selain itu, Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi ruang bagi siswa untuk
mengalami pendidikan nilai dalam bentuk kegiatan nyata, yang memadukan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Platform Merdeka
Mengajar: Inovasi Digital untuk Guru
Untuk
mendukung guru dalam menjalankan pembelajaran yang adaptif, pemerintah
menyediakan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Di dalamnya tersedia pelatihan
mandiri, video inspiratif, perangkat ajar, serta ruang kolaborasi antarguru.
Hal ini sejalan dengan misi menjadikan guru sebagai pembelajar sepanjang hayat.
BOS Afirmasi dan
Pemerataan Akses Pendidikan
Melalui
kebijakan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja, pemerintah berupaya memperkecil
kesenjangan antarwilayah. Penyaluran dana tidak lagi bersifat linier
berdasarkan jumlah siswa, tetapi mempertimbangkan indeks kemahalan, kondisi
geografis, dan kinerja sekolah.
Kebijakan ini
menjadi jembatan penting agar Merdeka Belajar dapat diakses secara merata,
termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Tantangan
Implementasi di Lapangan
Keterbatasan
Infrastruktur dan Kesiapan Digital
Meskipun
kebijakan telah digulirkan, tidak semua sekolah dapat segera
mengimplementasikannya secara utuh. Berdasarkan data Kemendikbudristek tahun
2024, sekitar 27% sekolah di wilayah 3T masih belum memiliki akses internet
yang stabil.
Keterbatasan perangkat digital dan pelatihan
juga menjadi tantangan yang harus dijawab bersama.
Beban Administratif
Guru yang Masih Tinggi
Selain itu,
guru kerap kali dihadapkan pada tugas administratif yang menyita waktu.
Alih-alih fokus pada pembelajaran, banyak guru mengeluhkan waktu mereka habis
untuk laporan BOS, pengisian asesmen nasional, dan dokumen kurikulum.
Baca Juga : Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Dunia Pendidikan
Sinergi dan
Kolaborasi Menuju Pendidikan Bermutu
Peran Guru, Sekolah,
dan Komunitas
Transformasi
pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Peran guru, kepala sekolah, pengawas,
orang tua, dan komunitas lokal sangat penting dalam menyukseskan program ini.
Sekolah harus menjadi ruang kolaborasi, bukan hanya tempat instruksi satu arah.
Apa yang Bisa
Dilakukan Masyarakat?
Masyarakat
dapat berkontribusi melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan sekolah,
mendukung anak-anak dalam proses belajar di rumah, hingga menjadi bagian dari
komite sekolah atau forum dialog pendidikan lokal. Pendidikan adalah tanggung
jawab bersama.
Menatap Masa Depan
Pendidikan yang Lebih Merdeka
Merdeka
Belajar bukanlah tujuan akhir, melainkan jalan panjang menuju pendidikan yang
lebih manusiawi, adaptif, dan bermakna. Pemerintah telah meletakkan fondasi,
tetapi tanggung jawab keberhasilan transformasi ini ada di tangan semua
pemangku kepentingan.
Dari ruang
kebijakan hingga ruang kelas, Merdeka Belajar adalah undangan untuk bergerak
bersama, membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah.