Tuesday, June 10, 2025

Strategi Funnel Marketing Efektif untuk Gen Z

Strategi Funnel Marketing Efektif untuk Gen Z

Digital Marketing ala Gen Z: Mengapa Pendekatan Ini Berbeda

Di tengah derasnya arus informasi digital, Gen Z—yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012—menjadi generasi yang sangat selektif. 

Mereka tumbuh bersama teknologi, perangkat mobile, dan perkembangan media sosial yang cepat. 

Akibatnya, brand tidak bisa lagi hanya menjual produk; mereka harus menawarkan pengalaman autentik yang relevan secara emosional. 

Kata kuncinya: digital marketing ala Gen Z. Strategi ini harus menyasar Gen Z sebagai komunita­s, bukan hanya sebagai audiens.


Mengapa Funnel Marketing Harus Disesuaikan untuk Gen Z

Gen Z Adalah Digital Native yang Kritis

Gen Z terbiasa mengakses informasi secara instan. Mereka mampu menilai apakah sebuah konten relevan hanya dalam hitungan detik. 

Jika sebuah brand terasa tidak autentik atau terlalu politis, mereka tidak ragu untuk beralih. 

Mereka menginginkan brand yang mengerti preferensi mereka, bisa merespons cepat dan memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan mereka.

Membandingkan Perilaku Konsumsi Konten dengan Generasi Sebelumnya

Milenial cenderung menikmati artikel panjang atau video berdurasi tinggi. Sebaliknya, Gen Z lebih menyukai konten yang singkat, visual, dan langsung ke inti, misalnya video pendek atau infografis ringan. 

Selain itu, mereka lebih percaya konten dari peer atau micro-influencer yang terasa lebih dekat dibanding selebritas besar.

Fokus pada Personalisasi, Kecepatan, dan Nilai Sosial

Gen Z menaruh perhatian pada brand yang memperlakukan mereka secara pribadi—misalnya memanggil nama mereka, memahami preferensi gaya, dan respons cepat.

Selanjutnya, mereka juga mencari nilai sosial dalam brand—apakah brand tersebut mendukung isu yang mereka pedulikan? Hal-hal ini membangun loyalitas dan resonansi.

Strategi Funnel Marketing Efektif untuk Gen Z

Ilustrasi strategi digital marketing ala Gen Z dengan konten TikTok, influencer, dan komunitas online.

Mengenal Tahapan Funnel Marketing dan Adaptasinya untuk Gen Z

Awareness

Tahap awal adalah menangkap perhatian Gen Z secepat mungkin. Gunakan format konten singkat seperti video cepat atau infografis minimalis. 

Cerita harus kuat, visual harus menarik, dan nada harus ringan tetapi relevan dengan tren terkini. 

Misalnya, sebuah brand lokal skincare bisa mempopulerkan tantangan “Before-After” dengan visual yang cepat di platform video pendek.

Interest

Setelah perhatian didapat, langkah selanjutnya adalah membangkitkan rasa ketertarikan secara organik. 

Gunakan polling interaktif di stories atau konten yang memancing rasa penasaran. Selain itu, jangan meremehkan kekuatan micro-influencer; mereka memiliki tingkat kepercayaan dan engagement yang lebih tinggi dari audiens setia.

Consideration

Di tahap ini, Gen Z perlu merasa yakin bahwa produk Anda benar-benar memberikan nilai. Dorong pengguna untuk mengunggah testimoni atau pengalaman menggunakan produk. 

Buat video edukatif singkat yang menjelaskan manfaat produk tanpa kesan terlalu menjual. Carousel “5 alasan kamu membutuhkan produk ini” atau infografis menarik bisa sangat efektif.

Conversion

Proses pembelian harus sesederhana mungkin, terutama pada perangkat mobile. Pastikan halaman checkout terbuka cepat tanpa elemen yang menghambat.

Tambahkan elemen gamifikasi sederhana atau insentif cepat seperti diskon instan via pop-up timer. 

Pilihan alternatif checkout—seperti melalui chat atau aplikasi pesan—juga sangat membantu mempercepat transaksi.

Loyalty

Gen Z suka merasa menjadi bagian dari sebuah komunitas. Program referral dengan imbalan untuk keduanya, konten eksklusif bagi anggota komunitas, atau rilis produk edisi terbatas dapat meningkatkan repeat purchase dan word-of-mouth. Komunikasi berkala dan personal akan sangat diperhatikan pada tahap ini.

Sevenstar Indonesia

Strategi Konten Digital Marketing ala Gen Z

Konten Edukatif yang Ringan

Gen Z menghargai informasi yang sekaligus bersifat ringan dan cepat dicerna. Misalnya, tips kecantikan singkat, cara styling, fakta menarik, atau demo penggunaan produk. 

Format video 15–30 detik atau carousel Instagram ringan sangat cocok pada tahap ini.

Humor, Meme, dan Referensi Tren

Menggunakan bahasa sehari-hari, meme, atau referensi pop culture membuat konten terasa lebih dekat. 

Saat Gen Z merasa diperhatikan dalam cara Anda berbicara, mereka akan lebih menerima pesan yang Anda sampaikan.

Tone of Voice yang Autentik

Jaga agar komunikasi brand terdengar seperti percakapan natural, bukan iklan korporat. Misalnya, saat menjawab pertanyaan: jangan terlalu formal—gunakan bahasa yang santai tapi informatif.

Pilihan Platform Berdasarkan Tujuan

Gunakan video pendek pada platform seperti TikTok dan YouTube Shorts untuk meningkatkan visibilitas. 

Gunakan Instagram untuk membina interaksi via caption, polling, dan carousel. Gunakan grup atau server seperti Discord untuk membangun komunitas yang lebih dalam dan personal.

Baca Juga:  Perilaku  Media Sosial Gen Z yang Harus Dipahami Brand

Studi Kasus: Brand Lokal yang Berhasil Menarik Gen Z

Erigo (Fashion)

Erigo memanfaatkan micro-influencer untuk membuat video haul. Mereka juga melakukan live shopping dan mendorong pengguna untuk berbagi pengalaman penggunaan produk.

Hasilnya, tagar #ErigoXNYFW sempat trending, dan mereka berhasil memasuki pasar global.

Geprek Bensu (F&B)

Geprek Bensu memanfaatkan pendekatan ringan dan humor di TikTok. Mereka berkolaborasi dengan kreator dan menyediakan menu edisi terbatas berbasis FOMO.

Hasilnya, pesanan via aplikasi delivery mengalami lonjakan signifikan setiap kampanye berlangsung.


Tips Praktis Memaksimalkan Funnel Marketing untuk Gen Z

Optimalisasi Berdasarkan Data

Pantau performa konten secara real-time menggunakan platform analytics. Lacak metrik seperti views, likes, komentar, dan share. 

Gunakan wawasan tersebut untuk menyesuaikan konten berikutnya, misalnya lebih banyak video edukatif jika konten tersebut menerima engagement tinggi.

A/B Testing

Tes judul, thumbnail, caption, dan CTA secara rutin. Bandingkan performa versi yang berbeda dan gunakan hasilnya untuk meningkatkan efektivitas konten.

Fokus pada Pengalaman Mobile

80–90% Gen Z mengakses konten melalui smartphone. Pastikan website dan checkout berjalan cepat, layout mudah dibaca, dan tombol mudah diklik.

Bangun Komunitas

Bukan hanya transaksi, tetapi rasa memiliki. Lakukan sesi tanya jawab live, polling ide produk, atau diskusi topik relevan di komunitas.

Program loyalitas berbasis komunitas jauh lebih kuat dibanding program diskon yang bersifat satu arah.


FAQ

Apa itu funnel marketing?
Funnel marketing adalah kerangka kerja yang membagi perjalanan konsumen dari tahap mengenal brand hingga menjadi pelanggan loyal. Pada Gen Z, tiap tahap perlu pendekatan visual, interaktif, dan personal.

Kenapa strategi ini tidak boleh terlalu “menjual”?
Gen Z sangat sensitif terhadap iklan yang terasa dipaksakan. Mereka ingin konten yang relatable, otentik, dan bernilai. Jika terlalu “jualan”, mereka akan langsung beralih.

Platform mana yang paling efektif untuk Gen Z?
TikTok dan YouTube Shorts untuk mencapai audiens dengan cepat. Instagram untuk interaksi dan edukasi. Discord atau platform komunitas untuk membangun keterikatan jangka panjang.

Apa bentuk kampanye paling berhasil untuk Gen Z?
Kampanye yang melibatkan pengguna, bersifat interaktif, ringan, dan memiliki elemen komunitas. Contohnya, tantangan berbasis hashtag, konten UGC, atau event eksklusif.


Strategi funnel marketing ala Gen Z harus lebih dari sekadar sekumpulan konten. Anda perlu memahami kebutuhan mereka akan kecepatan, personalisasi, dan pengalaman sosial. 

Dengan membangun awareness lewat konten singkat, menumbuhkan ketertarikan lewat interaksi, memberikan kepercayaan lewat UGC, memudahkan proses pembelian, dan memperkuat loyalitas lewat komunitas—anda menciptakan alur yang bukan sekadar menjual, tetapi membentuk hubungan jangka panjang.

Artikel ini bisa Anda tambahkan insight personal, pengalaman kampanye Anda, atau hasil analisis dari data internal untuk memberi nuansa yang lebih kredibel dan menarik. Selamat menyusun versi akhir!


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *