Perbandingan Buku Cetak dan E-Book : Mana yang Lebih Baik?
Membaca
adalah pintu utama menuju pengetahuan. Tapi di era digital seperti sekarang,
pilihan media bacaan semakin beragam. Sekarang anak-anak dapat memilih e-book
yang lebih praktis dan interaktif daripada buku cetak.
Pertanyaannya,
mana yang lebih baik untuk literasi : buku cetak atau e-book? Ayo kita bahas
secara lengkap perbandingan keduanya, kelebihan, kekurangan, hingga cara orang
tua memilih media yang tepat untuk anak.
Buku Cetak : Media Klasik
yang Tetap Relevan
Buku
cetak sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Anak-anak yang membaca buku fisik
biasanya lebih merasakan pengalaman sensorik : memegang kertas, membalik
halaman, hingga mencium aroma khas buku baru.
Kelebihan buku cetak :
1.
Membantu fokus karena minim distraksi.
2.
Melatih imajinasi tanpa bantuan animasi.
3.
Tidak membutuhkan listrik atau perangkat digital.
4.
Lebih mudah digunakan anak tanpa risiko screen time berlebih.
Kekurangan buku cetak :
1.
Membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar.
2.
Tidak praktis untuk dibawa banyak sekaligus.
3.
Harga relatif lebih mahal dibanding e-book.
E-Book : Media Digital
yang Praktis dan Modern
E-book
semakin populer karena bisa diakses lewat smartphone, tablet, atau e-reader.
Dengan sekali unduh, anak bisa menyimpan ratusan bahkan ribuan judul buku dalam
satu perangkat.
Kelebihan e-book :
1.
Praktis, bisa dibaca kapan saja.
2.
Banyak e-book interaktif dengan audio dan ilustrasi.
3.
Harga lebih terjangkau, bahkan ada yang gratis.
4.
Ramah lingkungan karena tidak membutuhkan kertas.
Kekurangan e-book :
1.
Membutuhkan perangkat dan koneksi internet.
2.
Berpotensi membuat anak terdistraksi game atau video.
3.
Terlalu lama di layar bisa menimbulkan masalah mata.
Baca Juga: Strategi Membangun Budaya Membaca di Sekolah
Perbandingan Buku Cetak
dan E-Book dari Sisi Literasi
Untuk
melihat mana yang lebih baik, mari kita bandingkan dari beberapa aspek :
1.
Fokus Membaca : Buku cetak unggul karena bebas distraksi.
2.
Interaktivitas : E-book lebih menarik dengan audio, animasi, dan gambar.
3.
Aksesibilitas : E-book lebih unggul karena bisa diakses di mana saja.
4.
Harga : E-book biasanya lebih murah.
5.
Pengalaman Sensorik : Buku cetak memberikan pengalaman nyata yang tidak bisa
digantikan layar.
Dampak Buku Cetak terhadap
Literasi Anak
Buku
cetak membuat anak belajar untuk fokus, sabar, dan tekun. Mereka harus
membayangkan isi cerita tanpa bantuan visual tambahan. Hal ini melatih daya
imajinasi, konsentrasi, dan keterampilan bahasa.
Dampak E-Book terhadap
Literasi Anak
E-book
membantu anak yang sulit fokus untuk lebih tertarik membaca. Dengan fitur suara
dan gambar, e-book terasa seperti gabungan antara membaca dan bermain. Namun,
perlu pendampingan agar anak tidak tergoda membuka aplikasi lain.
Baca Juga: Kenapa Anak Sekarang Lebih Akrab Dengan Layar Dibanding Buku?
Cara Orang Tua Menyikapi
Buku Cetak dan E-Book
Orang
tua tidak perlu memilih salah satu secara mutlak. Justru keduanya bisa saling
melengkapi. Beberapa tips yang bisa dilakukan :
1.
Gunakan buku cetak untuk dongeng sebelum tidur.
2.
Gunakan e-book untuk bacaan ringan atau saat bepergian.
3.
Batasi waktu layar saat membaca e-book.
4.
Setelah anak-anak membaca buku cetak atau e-book, ajak mereka berbicara.
Kapan Anak Sebaiknya
Membaca Buku Cetak?
1.
Saat belajar fokus dan konsentrasi.
2.
Sebelum tidur agar tidak terpapar cahaya layar.
3. Untuk bacaan yang sifatnya akademis atau serius.
Kapan Anak Sebaiknya
Membaca E-Book?
1.
Saat bepergian agar praktis.
2.
Untuk bacaan ringan dan interaktif.
3.
Saat orang tua ingin memperkenalkan literasi digital.
Baca Juga: Gamifikasi dalam Pendidikan - Tingkatkan Motivasi dan Keterlibatan Siswa
Mana yang Lebih Baik?
Jawaban
singkatnya : keduanya sama-sama penting. Buku cetak unggul untuk melatih fokus,
imajinasi, dan pengalaman nyata membaca. E-book unggul dalam hal praktis,
interaktif, dan sesuai dengan gaya hidup modern.
Bagi
anak, kombinasi keduanya adalah pilihan terbaik. Buku cetak tetap dipakai
sebagai fondasi literasi, sementara e-book bisa jadi sarana menarik untuk
membuat mereka lebih betah membaca.
Penulis : Safira Novanda Hafizham (uva)