6 Fungsi Krusial Tes Kemampuan Akademik untuk Seleksi PTN dan Sekolah

6 Fungsi Krusial Tes Kemampuan Akademik untuk Seleksi PTN dan Sekolah

Sevenstar Indonesia Isu mengenai Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan menjadi pengganti Ujian Nasional (UN) terus menjadi perbincangan hangat di kalangan pelajar, guru, dan orang tua.

Sejak diresmikan melalui Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kepmendikdasmen) Nomor 95/M/2025, TKA sering kali diidentikkan sebagai syarat mutlak untuk jalur prestasi, khususnya Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Namun, benarkah capaian akademik dari asesmen terstandar ini hanya terbatas pada keperluan seleksi jalur prestasi? Faktanya, hasil TKA memiliki spektrum kegunaan yang jauh lebih luas daripada sekadar syarat tunggal untuk mengklaim kursi di PTN melalui jalur prestasi.

Walaupun fungsi ini memang menjadi yang paling krusial dan esensial bagi siswa kelas 12 yang mengincar kampus impian, hasil TKA secara resmi memiliki setidaknya enam manfaat.

Manfaat ini mencakup seleksi masuk di berbagai jenjang pendidikan, hingga fungsi yang lebih makro dalam ekosistem pendidikan nasional, yaitu sebagai alat penjaminan mutu.


TKA dan Dilema Wajib-Tidak Wajib

Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah sistem evaluasi pendidikan yang dirancang untuk memperoleh informasi capaian akademik murid yang terstandar pada mata pelajaran tertentu sesuai kurikulum.

Asesmen ini hadir untuk menggantikan peran Ujian Nasional (UN) yang sudah dihapus sebelumnya. Poin penting yang sering ditekankan oleh Kemendikdasmen adalah bahwa TKA bersifat tidak wajib dan tidak menentukan kelulusan siswa dari sekolah.

Siswa yang memilih untuk tidak mengikuti TKA akan tetap lulus sekolah, demikian pernyataan resmi yang berulang kali disampaikan. Namun, narasi ini seketika berubah bagi mereka yang berkeinginan melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, khususnya melalui jalur seleksi non-tes yang mengandalkan nilai akademik dan rapor.

Kehadiran TKA menjadi solusi dari masalah klasik dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) dan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang telah berlangsung bertahun-tahun: integritas nilai rapor sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti pernah menegaskan bahwa jalur prestasi tidak akan lagi menggunakan nilai rapor murni sebagai acuan utama.

Oleh karena itu, seleksi jalur prestasi ke depannya akan menggeser fokus penilaian utamanya menjadi berbasis hasil TKA. Ini menempatkan siswa dalam dilema: TKA tidak wajib secara regulasi sekolah, tetapi menjadi syarat mutlak bagi siswa yang eligible SNBP.


6 Fungsi Krusial Tes Kemampuan Akademik untuk Seleksi PTN dan Sekolah

Kegunaan Hasil TKA: Menjawab Mitos 'Hanya untuk Prestasi'

Kementerian melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen secara eksplisit telah memaparkan bahwa TKA memiliki peran yang melampaui pintu gerbang PTN. Berdasarkan pedoman resmi, terdapat enam kegunaan utama hasil TKA yang menjadikannya sebuah dokumen akademik yang multifungsi.


Fungsi Seleksi Lintas Jenjang (Jalur Prestasi)

Kegunaan pertama TKA adalah sebagai syarat pertimbangan seleksi jalur prestasi di berbagai jenjang. Ini menjawab secara langsung bahwa TKA tidak hanya dipakai untuk masuk PTN.

1. SD ke SMP/MTs/sederajat

Hasil TKA jenjang SD/MI/sederajat dapat menjadi salah satu syarat dalam seleksi penerimaan murid baru SMP/MTs/sederajat jalur prestasi.

2. SMP ke SMA/SMK/sederajat

Hasil TKA jenjang SMP/MTS/sederajat dapat menjadi salah satu syarat dalam seleksi penerimaan murid baru SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK jalur prestasi.

3. SMA/SMK ke PTN

Hasil TKA jenjang SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru pada jenjang pendidikan tinggi.


Fungsi Eksternal dan Penjaminan Mutu

Selain digunakan untuk seleksi individu, TKA juga berperan penting dalam konteks kebijakan dan evaluasi sistem pendidikan yang lebih luas.

4. Penyetaraan Pendidikan

Hasil TKA digunakan untuk menyetarakan hasil pendidikan nonformal dan pendidikan informal (seperti Paket A, B, atau C) dengan hasil pendidikan formal. Ini memberikan standardisasi nilai bagi para pelajar dari jalur nonformal.

5. Keperluan Seleksi Akademik Lainnya

Hasil TKA dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seleksi akademik lain yang mungkin diselenggarakan oleh institusi berbeda, seperti seleksi beasiswa atau program khusus yang memerlukan tolok ukur akademik terstandar.

6. Acuan Pengendalian Mutu

Kementerian dapat menggunakan hasil TKA sebagai acuan pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan sesuai kewenangannya. Data capaian akademik nasional ini sangat berharga untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum dan program pendidikan di Indonesia.


TKA Sebagai 'Validator' Krusial di SNBP 2026

Meskipun TKA memiliki enam kegunaan, fokus terbesar bagi siswa kelas 12 tetaplah peran TKA dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) PTN. Di sinilah nilai TKA beralih dari sekadar 'salah satu syarat' menjadi 'validator utama'.

Tim Penanggungjawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2026 telah menetapkan bahwa nilai TKA menjadi salah satu dari dua syarat utama bagi siswa untuk mengikuti SNBP, selain kriteria siswa eligible yang ditetapkan sekolah.

Ketua Umum Tim Penanggungjawab SNPMB 2026, Eduart Wolok, menekankan pentingnya posisi TKA ini. "Siswa yang eligible dan ikut SNBP, mau nggak mau harus ikut TKA karena menjadi syarat di SNBP. Menjadi syarat di SNBP harus memiliki nilai TKA," kata Eduart, seperti dilansir dari Antara.


Sevenstar Indonesia

Mekanisme Host-to-Host dan Bobot PTN

Nilai TKA dalam proses SNBP berperan sentral sebagai validator dari nilai siswa yang terdaftar dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Mekanisme ini dirancang untuk memastikan objektivitas dan meminimalisir intervensi nilai di tingkat sekolah.

Ini adalah pembeda utama. Jika nilai rapor seorang siswa terlihat melonjak tinggi dari kelas 10 hingga kelas 12, tetapi hasil TKA-nya tidak menunjukkan capaian yang sejalan, maka rapor tersebut patut dipertanyakan. Nilai TKA akan menjadi semacam warning bagi pihak sekolah.

Eduart menambahkan, "Nilai TKA tadi tetap akan menjadi validasi di kita. Jadi sebenarnya dengan pelaksanaan TKA ini akan menjadi warning kan buat pihak sekolah, karena TKA itu tidak bisa diintervensi karena dia bersifat nasional."

Jadi, apakah TKA hanya untuk jalur prestasi? Jawabannya adalah tidak. TKA adalah asesmen nasional yang memiliki manfaat luas, mulai dari penyetaraan pendidikan hingga penjaminan mutu di tingkat kementerian, serta digunakan untuk seleksi jalur prestasi di jenjang SD, SMP, hingga PTN.

Namun, bagi siswa SMA/SMK yang mengincar kursi di PTN melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), TKA adalah kewajiban terselubung yang menjadi kunci validasi utama. Hasil TKA telah berevolusi menjadi tolak ukur objektif dan terstandar yang tak lagi bisa diabaikan, memastikan bahwa prestasi yang diakui adalah prestasi yang sesungguhnya.

Penulis: Ika Kurnia Sari - SKARIGA

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *