Tips Memilih Jurusan Kuliah bagi Gen Z

 


Gen Z dan Tantangan Memilih Jurusan Kuliah

Generasi Z—mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga awal 2010-an—adalah generasi pertama yang tumbuh dalam dunia digital sejak kecil. Mereka dikenal sebagai generasi yang adaptif, kritis, dan penuh dengan semangat eksplorasi. Namun, justru karena banyaknya akses informasi dan pilihan yang tersedia, memilih jurusan kuliah bisa menjadi dilema tersendiri.

Apakah harus mengikuti passion, memilih jurusan yang "aman", atau mengikuti tren industri? Artikel ini akan membahas tips & trik untuk Gen Z dalam memilih jurusan kuliah, agar keputusan yang diambil tidak hanya sesuai dengan minat pribadi, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masa depan.


Kenali Diri Sendiri: Fondasi Utama dalam Menentukan Jurusan

Menggali Minat dan Bakat

Sebelum mencari tahu jurusan yang “terbaik”, langkah awal adalah mengenal siapa diri Anda. Ini termasuk memahami minat, bakat, dan nilai-nilai pribadi yang Anda pegang.

Anda bisa memulai dengan mengikuti tes psikologi seperti MBTI, Holland Code (RIASEC), atau Tes STIFIn untuk mendapatkan gambaran awal. Platform seperti Rencanamu.id menyediakan alat tes karier yang relevan dan mudah diakses.

Evaluasi Diri Secara Objektif

Buatlah daftar aktivitas atau mata pelajaran yang membuat Anda antusias. Catat pula kegiatan apa saja yang secara sukarela sering Anda lakukan atau cari tahu.

Apakah Anda lebih senang bekerja sendiri atau berkolaborasi dalam tim? Apakah Anda lebih analitis, praktis, atau kreatif?

Jangan Hanya Ikuti Passion

Meskipun passion bisa menjadi bahan bakar semangat, penting juga untuk mempertimbangkan potensi karier ke depan. Misalnya, jika Anda tertarik pada seni, pikirkan juga apakah bisa dikombinasikan dengan keterampilan teknologi atau manajemen agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri.


Riset Jurusan dan Peluang Karier

Pahami Isi dan Gaya Belajar di Setiap Jurusan

Setiap jurusan punya pendekatan belajar yang berbeda. Ada yang berbasis teori, proyek, studi kasus, bahkan lapangan. Pelajari kurikulum di situs resmi universitas. Cari tahu juga apakah jurusan tersebut memungkinkan pemilihan minor atau konsentrasi tertentu.

Platform seperti Quipper Campus, Zenius, bahkan YouTube bisa menjadi sumber testimoni dan pengalaman mahasiswa yang akan memperkaya pemahaman Anda.

Amati Kebutuhan Dunia Kerja

Mengikuti perkembangan industri adalah langkah cerdas. Bidang teknologi, data, kesehatan mental, dan keberlanjutan lingkungan adalah beberapa sektor dengan pertumbuhan tinggi.

Gunakan juga LinkedIn Job Trends atau survei karier lokal untuk melihat tren lapangan kerja di Indonesia.

Pilih Jurusan Fleksibel dan Aplikatif

Jurusan seperti teknologi informasi, manajemen bisnis, komunikasi, atau psikologi seringkali memiliki aplikasi luas di berbagai industri. Ini memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk beradaptasi dengan berbagai sektor tanpa terlalu terpaku pada satu jalur karier.


Sesuaikan Jurusan dengan Gaya Belajar Gen Z

Visual, Interaktif, dan Mandiri

Gen Z umumnya lebih suka belajar lewat visual, video, dan praktik langsung dibandingkan membaca buku teks. Maka, penting untuk memilih jurusan yang metodenya sesuai gaya belajar Anda.

Apakah banyak tugas praktik atau studi kasus? Apakah kampus menggunakan Learning Management System (LMS) yang modern dan interaktif?

Cek Digitalisasi Kurikulum Kampus

Lihat apakah kampus dan jurusan pilihan Anda aktif menggunakan teknologi pembelajaran seperti hybrid learning, kuliah daring, atau integrasi dengan industri melalui magang virtual.

Jangan ragu untuk menjelajahi media sosial jurusan atau testimoni mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam tentang suasana belajar mereka.


Sumber: Gemini

Mahasiswa Gen Z mencari informasi jurusan kuliah secara online menggunakan laptop



Libatkan Orang Tua, Tapi Pegang Kendali

Ajak Berdiskusi Sejak Awal

Peran orang tua tidak bisa diabaikan, terlebih dalam budaya di Indonesia yang cenderung kolektif. Libatkan mereka sejak awal dengan mengajak diskusi, menyampaikan pertimbangan, dan menunjukkan riset Anda secara rasional.

Ketika orang tua merasa didengarkan, mereka akan lebih terbuka terhadap pilihan Anda, bahkan bila pilihan tersebut belum familiar bagi mereka.

Tetap Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Meski mendengarkan saran penting, keputusan akhir harus tetap milik Anda. Bedakan antara "menghargai pendapat" dan "mengikuti tanpa pertimbangan." Tunjukkan bahwa Anda memilih dengan bijak dan bukan karena ikut-ikutan.

Baca Juga: 5 Strategi Ampuh Bangun Audience Tiktok untuk Gen Z 2025

Jangan Takut Berubah atau Menyesuaikan

Jurusan Bukan Takdir Mutlak

Tidak sedikit profesional sukses yang bekerja di bidang berbeda dari jurusan kuliahnya. Kuliah adalah ruang eksplorasi, bukan pabrik pencetak satu jenis profesi.

Fokuslah pada pengembangan skill, pengalaman organisasi, portofolio, dan koneksi. Dunia kerja masa kini jauh lebih menghargai apa yang bisa kamu lakukan dibanding apa gelar akademikmu.

Evaluasi dan Adaptasi Itu Wajar

Jika di tengah jalan Anda merasa kurang cocok, evaluasi ulang pilihan Anda. Banyak kampus yang kini memungkinkan pindah jurusan, mengambil minor, atau mengikuti program double degree. Anda juga bisa memperkaya skill dengan kursus online di platform seperti Coursera, Skill Academy, atau RevoU.


Pilih yang Relevan, Bukan yang Populer

Memilih jurusan kuliah seharusnya bukan sekadar mengikuti tren atau tekanan sosial. Ini adalah langkah awal dalam membentuk masa depan.

Gen Z, dengan semua keunikan dan potensinya, punya peluang besar untuk sukses asalkan memilih dengan sadar, berdasarkan data dan refleksi diri.

Jadikan proses ini sebagai perjalanan eksplorasi, bukan perlombaan cepat. Berani berubah, terbuka dengan informasi, dan jadikan pilihan Anda sebagai pijakan, bukan penjara.

Karena pada akhirnya, masa depan dibentuk bukan hanya oleh jurusan, tapi oleh keputusan-keputusan sadar yang Anda ambil setiap harinya.


FAQ

Apakah harus memilih jurusan sesuai passion? Tidak harus, tetapi jika passion bisa dikombinasikan dengan peluang karier yang realistis, maka itu ideal. Jika tidak, pastikan Anda tetap mengembangkan skill yang dibutuhkan industri.

Bagaimana jika saya sudah kuliah tapi merasa salah jurusan? Evaluasi ulang. Anda bisa mempertimbangkan pindah jurusan, mengambil minor, atau mengisi kekosongan dengan kursus tambahan dan proyek mandiri.

Apakah jurusan “aman” seperti kedokteran atau teknik masih relevan? Masih relevan, tapi tantangannya kini lebih besar karena perubahan teknologi dan ekspektasi kerja. Pastikan Anda memilih karena kesiapan dan minat, bukan hanya tekanan lingkungan.

Platform apa yang bisa membantu riset jurusan? Beberapa platform yang direkomendasikan: Rencanamu.id, Quipper Campus, Zenius, LinkedIn Job Trends, dan situs resmi universitas. YouTube juga bisa jadi sumber testimoni mahasiswa.



Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *