Cara Membuat Iklan Digital yang Disukai dan Tidak Di-skip oleh Gen Z

Cara Membuat Iklan Digital yang Disukai dan Tidak Di-skip oleh Gen Z

 

Di era digital yang semakin maju, digital marketing ala Gen Z menuntut pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Gen Z bukan hanya sekadar pengguna internet biasa; mereka adalah digital native yang tumbuh dengan teknologi dan media sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat perilaku mereka dalam menyikapi iklan digital menjadi unik dan penuh tantangan bagi para pemasar.


Gen Z dikenal sangat selektif, cepat bosan, dan sering melewatkan atau men-skip iklan yang tidak menarik atau terasa tidak relevan. Oleh sebab itu, memahami karakteristik Gen Z dan bagaimana mereka berinteraksi dengan konten digital adalah kunci utama untuk merancang iklan yang tidak hanya dilirik, tetapi juga mampu membuat mereka betah menonton sampai selesai.



Memahami Perilaku Konsumen Gen Z dalam Digital Marketing

Siapa Gen Z dan Apa yang Membuat Mereka Berbeda?

Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh di tengah perkembangan internet cepat dan media sosial yang masif. Berbeda dari generasi sebelumnya, Gen Z memiliki kemampuan multitasking yang tinggi dan cenderung mengakses banyak platform digital sekaligus, seperti menonton video sambil membuka aplikasi media sosial lain.


Baca juga: Format Konten Digital Marketing ala Gen Z yang Paling Disukai di 2025


Perilaku Konsumen Gen Z Terhadap Iklan Digital

Perilaku konsumen Gen Z sangat dipengaruhi oleh kebutuhan akan kecepatan, keaslian, dan nilai konten. Mereka cenderung:

Menyukai konten singkat dan to the point: Menurut riset HubSpot (2024), 73% Gen Z memilih konten yang dapat dipahami dalam 15 detik pertama, jika tidak mereka cenderung melewati iklan tersebut.


Menghindari iklan yang terkesan terlalu ‘jualan’: Gen Z mudah mengenali iklan yang dibuat hanya untuk menjual tanpa menyampaikan nilai atau cerita yang relevan.


Memprioritaskan keaslian dan koneksi emosional: Mereka menghargai iklan yang terasa nyata, relatable, dan jujur.


Menggunakan fitur skip sebagai kontrol pengalaman digital: Gen Z memanfaatkan fitur ini agar pengalaman online tetap menyenangkan dan bebas dari gangguan iklan yang tidak menarik.


Magang Mahasiswa di Malang


Strategi Efektif Membuat Iklan Digital yang Disukai Gen Z


1. Buat Konten yang Autentik dan Relatable

Keaslian adalah kunci utama dalam digital marketing ala Gen Z. Mereka menghargai iklan yang terasa seperti cerita nyata, bukan sekadar promosi produk.


Tips Membuat Konten Autentik:

• Gunakan bahasa sehari-hari yang santai namun sopan.

• Ceritakan pengalaman nyata atau testimonial dari pengguna asli.

• Hindari bahasa yang terlalu berlebihan atau dibuat-buat.

• Fokus pada nilai dan manfaat produk dalam kehidupan sehari-hari Gen Z.


Contoh: Video singkat yang menunjukkan bagaimana produk menyelesaikan masalah nyata yang dialami oleh pengguna lebih efektif daripada narasi yang hanya berfokus pada fitur produk.


2. Manfaatkan Format Video Pendek yang Menarik

Gen Z sangat familiar dengan platform video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Format video pendek dengan durasi kurang dari satu menit sangat efektif untuk menarik perhatian mereka.

Visualisasi digital marketing ala Gen Z dengan elemen kreatif dan interaktif

Panduan Lengkap Membuat Konten Video Pendek untuk Media Sosial:

• Buat hook yang kuat dalam 3 detik pertama, misalnya dengan visual tak terduga atau pertanyaan menarik.

• Gunakan teknik editing cepat dengan cut yang dinamis untuk menjaga tempo.

• Tambahkan teks animasi untuk memperkuat pesan.

• Pilih musik atau audio yang sedang tren dan sesuai dengan karakteristik Gen Z di tahun 2025.

• Jangan terlalu banyak efek visual yang bisa mengganggu fokus.



3. Libatkan Influencer dan Konten Buatan Pengguna (User Generated Content/UGC)

Gen Z lebih percaya pada rekomendasi dari influencer yang mereka sukai dibandingkan dengan iklan konvensional.

Cara Memanfaatkan Influencer dan UGC:

• Pilih influencer yang benar-benar relevan dengan target pasar dan memiliki engagement yang baik.

• Ajak pengguna untuk membuat konten seperti review, unboxing, atau tantangan yang terkait produk.

• Kampanye dengan hashtag khusus yang mendorong partisipasi bisa meningkatkan jangkauan organik.


Contoh: Kampanye #MySkinStory dari brand kecantikan yang mengajak konsumen membagikan perjalanan mereka menggunakan produk melalui video pendek di TikTok.


4. Ciptakan Iklan yang Interaktif dan Mengajak Audiens Berpartisipasi

Interaktivitas dalam iklan dapat membuat Gen Z merasa terlibat aktif, bukan hanya sebagai penonton pasif.

Format Iklan Interaktif yang Efektif:

• Fitur polling di Instagram Stories, misalnya “Pilih produk favoritmu”.

• Quiz singkat yang menantang pengetahuan audiens tentang produk.

• Challenge di TikTok dengan hashtag khusus untuk mendorong video balasan.


CTA (Call to Action) harus kreatif dan terasa personal, bukan sekadar “beli sekarang” yang memaksa.



Pentingnya Adaptasi dan Eksperimen di Era Media Sosial 2025

Tren media sosial terus berubah, dan Gen Z selalu mencari sesuatu yang baru dan segar. Oleh karena itu, pemasar harus berani bereksperimen dengan berbagai format dan ide kreatif untuk tetap relevan dan efektif menjangkau audiens.

Beberapa tips tambahan:

• Pantau tren media sosial terbaru secara rutin.

• Gunakan data analitik untuk memahami performa iklan dan perilaku audiens.

• Jangan takut mencoba pendekatan baru dan evaluasi hasilnya secara berkala.



Digital marketing ala Gen Z bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang autentik, singkat, dan interaktif. Dengan memahami perilaku konsumen Gen Z, memanfaatkan format video pendek yang menarik, melibatkan influencer dan UGC, serta membuat iklan yang mengajak partisipasi aktif, Anda dapat mengurangi risiko iklan di-skip dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens muda ini.

Mulailah terapkan strategi ini sekarang untuk menjadikan iklan digital Anda relevan dan disukai oleh generasi masa depan.



FAQ

1. Apa yang membedakan iklan untuk Gen Z dengan generasi lain?

Gen Z lebih menyukai iklan yang singkat, autentik, dan interaktif, serta mudah mereka pahami dalam beberapa detik pertama. Mereka juga sangat selektif dan mudah melewati iklan yang tidak relevan.


2. Mengapa video pendek efektif untuk menjangkau Gen Z?

Video pendek sesuai dengan perilaku multitasking Gen Z dan konsumsinya yang cepat di platform seperti TikTok dan Instagram Reels, sehingga mampu menarik perhatian mereka dengan cepat.


3. Bagaimana cara memilih influencer yang tepat untuk kampanye Gen Z?

Pilih influencer yang audiensnya sesuai dengan target pasar Anda dan yang memiliki engagement tinggi serta reputasi positif di komunitas Gen Z.


4. Apa keuntungan menggunakan User Generated Content (UGC)?

UGC meningkatkan kepercayaan audiens karena konten berasal dari pengguna nyata, sekaligus memperluas jangkauan secara organik lewat partisipasi komunitas.


5. Bagaimana cara membuat iklan digital yang interaktif?

Gunakan fitur seperti polling, quiz, dan challenge yang melibatkan audiens secara aktif, dan buat CTA yang kreatif serta tidak terkesan memaksa.


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *