Metode Inkuiri & Problem Solving: Strategi Efektif dalam Pembelajaran Modern
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, pemilihan metode
pembelajaran menjadi faktor penting agar siswa dapat aktif, kritis, dan
mampu menghadapi tantangan nyata. Dua pendekatan yang sering diperdebatkan
adalah metode inkuiri dan problem solving. Keduanya sama-sama
menekankan pada student-centered learning, tetapi memiliki fokus dan
langkah yang berbeda. Lantas, apa perbedaan keduanya, bagaimana penerapannya di
kelas, dan mana yang lebih efektif di era kurikulum merdeka?
Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri
Metode inkuiri adalah pendekatan pembelajaran yang
menekankan proses pencarian jawaban melalui penyelidikan. Dalam metode ini,
guru berperan sebagai fasilitator, sementara siswa diajak untuk mengamati,
bertanya, mengumpulkan data, hingga menarik kesimpulan sendiri.
Konsep ini berakar dari pendekatan konstruktivisme,
yaitu keyakinan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui
pengalaman belajar. Inkuiri sangat efektif dalam membentuk keterampilan
berpikir kritis, logis, dan analitis.
Contoh Penerapan
Dalam pelajaran IPA, guru dapat mengajak siswa meneliti
“Mengapa es bisa mencair?” Siswa diminta mengamati perubahan suhu, mencatat
data, lalu mendiskusikan hasilnya. Proses inilah yang menumbuhkan rasa ingin
tahu dan kemampuan penyelidikan.
Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving
Sementara itu, problem solving adalah metode
pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah nyata dengan langkah-langkah
sistematis. Siswa diberikan suatu permasalahan, lalu diarahkan untuk mencari
solusi melalui tahapan: mengenali masalah, menganalisis, mengajukan hipotesis,
menguji, dan menarik kesimpulan.
Metode ini erat kaitannya dengan pembelajaran berbasis
masalah (problem-based learning) yang sudah banyak diterapkan dalam
berbagai bidang studi.
Contoh Penerapan
Dalam pelajaran Matematika, siswa diberi permasalahan suatu
toko membagikan diskon 20% buat seluruh benda. Bagaimana menghitung harga akhir
sebuah produk seharga Rp100.000?” Siswa tidak hanya menjawab, tapi juga diajak
memahami proses logika di balik penyelesaiannya.
Persamaan Metode Inkuiri & Problem Solving
Meski berbeda pendekatan, keduanya memiliki beberapa
kesamaan:
- Sama-sama
berbasis student-centered learning.
- Mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan analitis.
- Menekankan
pada pembelajaran interaktif antara siswa dan guru.
- Mendorong
siswa lebih mandiri dalam membangun pengetahuan.
Dengan kata lain, keduanya cocok untuk menghadapi tantangan pendidikan modern yang menekankan inovasi pendidikan dan kemandirian siswa.
Perbedaan Utama Inkuiri & Problem Solving
Aspek |
Inkuiri |
Problem Solving |
Fokus |
Penyelidikan untuk menemukan jawaban |
Pemecahan masalah nyata dengan langkah sistematis |
Proses |
Bertanya, mengamati, menyelidiki |
Identifikasi masalah, analisis, solusi |
Hasil |
Pengetahuan baru berdasarkan temuan siswa |
Solusi praktis dari masalah yang diberikan |
Peran Guru |
Fasilitator penyelidikan |
Pemberi masalah & pembimbing penyelesaian |
Kelebihan & Kelemahan
Metode Inkuiri
Kelebihan:
- Mengembangkan
rasa ingin tahu siswa.
- Meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan analitis.
- Cocok
untuk pembelajaran berbasis eksperimen.
Kelemahan:
- Membutuhkan
waktu lebih lama.
- Tidak
semua materi cocok diajarkan dengan inkuiri.
- Memerlukan
kesiapan guru dalam merancang aktivitas.
Metode Problem Solving
Kelebihan:
- Membiasakan
siswa menghadapi masalah nyata.
- Meningkatkan
kemampuan logika & pemecahan masalah.
- Dapat
diterapkan di hampir semua mata pelajaran.
Kelemahan:
- Siswa
dengan kemampuan dasar rendah bisa kesulitan.
- Terkadang
sangat fokus pada hasil akhir, bukan proses berpikir.
- Membutuhkan
pengawasan intensif dari guru.
Riset & Efektivitas
Sejumlah penelitian pendidikan menunjukkan bahwa metode inkuiri
efektif meningkatkan kemampuan analisis dan pemahaman konsep, sementara problem
solving lebih unggul dalam melatih keterampilan praktis dan penerapan
teori.
Dengan kata lain, keduanya memiliki efektivitas yang berbeda
tergantung pada tujuan pembelajaran. Guru bisa mencampurkan keduanya buat hasil
yang lebih maksimal
Implikasi di Era Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka menekankan pada strategi pembelajaran
aktif dan penguatan profil pelajar Pancasila. Metode inkuiri dan problem
solving sangat relevan karena:
- Memberi
ruang bagi siswa untuk lebih kreatif dan mandiri.
- menunjang
pengembangan keahlian abad 21: berpikir kritis, kerja sama komunikasi,
serta kreativitas.
- Membantu guru menciptakan pembelajaran interaktif yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
FAQ seputar Metode Inkuiri & Problem Solving
1. Apakah tata cara inkuiri serta problem solving dapat
digabungkan?
Ya. Guru bisa memulai dengan inkuiri untuk menggali rasa
ingin tahu siswa, lalu melanjutkan dengan problem solving untuk melatih
keterampilan pemecahan masalah.
2. Mana yang lebih efektif untuk pembelajaran jarak jauh?
Problem solving lebih mudah diterapkan dalam pembelajaran daring karena
berbasis kasus nyata, tetapi inkuiri tetap bisa dilakukan dengan eksperimen
sederhana di rumah.
3. Apakah metode ini hanya cocok untuk pelajaran sains?
Tidak. Keduanya bisa diterapkan di semua mata pelajaran, mulai dari matematika,
IPS, bahasa, hingga seni.
Baik metode pembelajaran inkuiri maupun problem
solving, keduanya memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri. Daripada
membandingkan, guru sebaiknya melihat potensi untuk mengombinasikan keduanya
sesuai kebutuhan kelas. Dengan begitu, siswa tidak hanya terbiasa berpikir
kritis, tetapi juga mampu menghadapi masalah nyata di kehidupan sehari-hari.