Jurusan Sepi Peminat tapi Gaji Fantastis yang Jarang Diketahui

Jurusan Sepi Peminat tapi Gaji Fantastis yang Jarang Diketahui

Pernah nggak sih kamu dengar komentar seperti ini:

“Ah, jurusan itu sepi peminat, nanti susah cari kerja!”

Padahal kenyataannya, justru beberapa jurusan yang nggak banyak dilirik malah bisa membawa karier dan penghasilan luar biasa. Di balik sorotan jurusan populer seperti Kedokteran, Hukum, atau Teknik Informatika, ada banyak jurusan “underrated” yang diam-diam jadi incaran industri besar.

Fenomena ini menarik banget buat dibahas, apalagi buat kamu yang sedang menentukan pilihan kuliah. Karena kadang, masa depan cerah justru datang dari jalur yang tidak semua orang pilih.


Kenapa Jurusan Sepi Peminat Justru Bisa Menjanjikan

Banyak calon mahasiswa berebut kursi di jurusan populer, tapi sedikit yang sadar kalau jurusan “langka” punya potensi tersendiri.
Salah satu alasannya simpel: sedikit peminat berarti sedikit saingan di dunia kerja.

Bayangin kalau setiap tahun ribuan orang lulus dari jurusan yang sama, sementara lowongan kerja terbatas, otomatis persaingan makin ketat. Tapi di sisi lain, jurusan dengan lulusan langka sering kali justru diburu perusahaan karena sulit menemukan orang dengan keahlian khusus di bidang itu.

Selain itu, banyak industri baru yang bermunculan berkat perkembangan teknologi dan isu global seperti energi hijau atau kesehatan digital. Nah, bidang-bidang baru ini butuh tenaga ahli yang belum banyak tersedia di pasaran dan di sinilah jurusan-jurusan “sepi peminat” mulai bersinar.

Baca juga: Jurusan Kuliah dengan Gaji Tertinggi Setelah Lulus yang Banyak Diminati

Daftar Jurusan Sepi Peminat tapi Gaji Fantastis

1. Seni Rupa dan Desain

Sering dianggap “jurusan santai” atau “cuma gambar-gambar doang,” padahal dunia kreatif saat ini sedang tumbuh pesat.

Industri digital, startup, hingga perusahaan besar membutuhkan desainer untuk memperkuat identitas visual mereka.

Misalnya, profesi UI/UX designer, motion graphic artist, atau visual branding specialist kini jadi incaran banyak perusahaan global.
Bahkan, desainer freelance dengan portofolio kuat bisa menghasilkan Rp10–30 juta per bulan dari proyek-proyek online internasional.

Keren, kan? Jadi jangan remehkan jurusan seni rupa. Kreativitas sekarang bukan cuma bakat tapi aset bernilai tinggi di dunia kerja digital.

2. Aktuaria

Kalau kamu suka matematika dan logika, jurusan ini wajib kamu pertimbangkan.
Aktuaria sering disebut sebagai jurusan tersembunyi dengan gaji elite, karena fokusnya adalah menganalisis risiko dan keuangan, skill yang sangat langka.

Lulusan aktuaria dibutuhkan di perusahaan asuransi, lembaga keuangan, hingga startup fintech. Profesi aktuaris termasuk salah satu dengan gaji tertinggi untuk fresh graduate.

Berdasarkan data dari industri keuangan, pendapatan awal aktuaris di Indonesia bisa mencapai Rp12–20 juta per bulan, dan meningkat pesat seiring sertifikasi profesional yang didapat.

Sayangnya, masih sedikit universitas yang membuka jurusan ini, dan tingkat kesulitannya tinggi tapi justru di situlah nilai tambahnya.

Mahasiswa belajar di laboratorium

3. Mikrobiologi

Kalau kamu suka dunia sains dan riset, mikrobiologi bisa jadi pilihan ideal. Jurusan ini mempelajari makhluk hidup mikroskopis seperti bakteri, virus, dan jamur hal-hal yang mungkin terlihat kecil, tapi pengaruhnya besar untuk dunia.

Lulusan mikrobiologi banyak dibutuhkan di industri farmasi, pangan, kosmetik, dan laboratorium riset.
Bayangin aja, dari penelitian vaksin, pengembangan probiotik, sampai pengujian keamanan makanan, semua butuh ahli mikrobiologi.

Karena butuh keterampilan teknis tinggi dan pengetahuan laboratorium mendalam, gaji awal lulusan mikrobiologi bisa mulai dari Rp8–15 juta per bulan, bahkan lebih di sektor riset internasional.

Meski tak sepopuler kedokteran, bidang ini punya peran besar dalam kemajuan kesehatan dunia.

4. Geofisika

Jurusan ini cocok buat kamu yang suka tantangan dan ingin kerja di lapangan.
Geofisika mempelajari struktur dan dinamika bumi, termasuk eksplorasi sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral.

Lulusan geofisika banyak direkrut oleh perusahaan tambang, migas, dan energi.
Kompensasi mereka tergolong tinggi karena pekerjaannya berisiko dan butuh analisis data mendalam.

Seorang geofisikawan bisa mendapat gaji antara Rp15–25 juta per bulan, bahkan lebih di proyek internasional.

Selain itu, mereka juga berkontribusi besar dalam mitigasi bencana alam, bidang yang sangat dibutuhkan di Indonesia.

Jadi, meskipun kerja di bawah terik matahari atau di tengah laut terdengar berat, imbalannya sepadan banget.

Baca juga: Jurusan Kuliah Favorit Anak SMA yang Jadi Incaran Tahun Ini

5. Teknik Bioenergi dan Kemurgi

Ini salah satu jurusan baru yang mungkin belum banyak kamu dengar, tapi punya masa depan cerah.

Bidang ini fokus pada pengembangan energi terbarukan dan pengolahan sumber daya biomassa topik yang lagi panas di dunia industri global.

Lulusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi bisa bekerja di sektor energi hijau, manufaktur, hingga lembaga riset lingkungan. Karena masih sedikit tenaga ahli di bidang ini, perusahaan berani membayar mahal untuk mereka yang kompeten.

Gaji awal di sektor energi hijau bisa mencapai Rp12–18 juta per bulan, apalagi jika terlibat dalam proyek internasional terkait sustainability.

Keren, ya? Jurusan ini bukan cuma menjanjikan secara finansial, tapi juga punya nilai keberlanjutan untuk masa depan bumi.


Alasan Kenapa Jurusan “Langka” Ini Dihargai Tinggi

Ada alasan kuat kenapa perusahaan rela membayar mahal untuk lulusan dari jurusan yang jarang diminati.

  1. Keahlian Spesifik Sulit Digantikan.
    Profesi di bidang-bidang seperti aktuaria atau geofisika butuh kemampuan analisis dan pemahaman teknis yang mendalam. Nggak bisa dipelajari instan.

  2. Jumlah Lulusan Sedikit.
    Karena tidak banyak yang berani mengambil jurusan ini, otomatis persaingan kerja lebih ringan, sementara kebutuhan industri tetap tinggi.

  3. Tren Industri Berubah Cepat.
    Dunia kini bergerak menuju data-driven decision making, sustainability, dan teknologi hijau. Nah, bidang-bidang ini justru didukung oleh jurusan-jurusan yang sebelumnya dianggap “niche.”

Jadi, jangan heran kalau jurusan yang dulu dianggap aneh atau tidak menjanjikan, kini justru jadi bintang baru di dunia kerja modern.

Sevenstar Indonesia

Tips Memilih Jurusan yang Jarang Diminati Tapi Potensial

Masih bingung mau ambil jurusan apa? Coba deh renungkan hal-hal ini sebelum menentukan pilihan:

  1. Kenali Minat dan Kelebihan Diri Sendiri.
    Jangan asal ikut-ikutan teman. Kalau kamu punya ketertarikan kuat di bidang tertentu, gali lebih dalam potensinya.

  2. Lihat Tren 5–10 Tahun ke Depan.
    Dunia kerja berubah cepat. Riset bidang yang berkembang, seperti energi terbarukan, bioteknologi, dan digital design.

  3. Jangan Takut Beda Jalur.
    Justru karena berbeda, kamu bisa punya nilai tambah. Banyak orang sukses karena berani mengambil jalan yang tidak populer.

  4. Pikirkan Nilai Jangka Panjang.
    Popularitas jurusan bisa berubah, tapi keahlian spesifik akan selalu dicari. Fokus pada kemampuan yang sulit tergantikan oleh teknologi.

  5. Konsultasi dengan Profesional.
    Bisa lewat guru BK, alumni kampus, atau mentor karier. Dapatkan perspektif nyata tentang dunia kerja dari orang yang sudah berpengalaman.


Jurusan yang sepi peminat bukan berarti tidak punya masa depan.
Bahkan, banyak di antaranya yang justru membuka peluang karier dengan gaji fantastis karena keahlian langka selalu bernilai tinggi.

Dunia kerja modern tidak lagi sekadar mencari gelar populer, tapi kemampuan spesifik yang bisa memberikan solusi nyata.

Jadi, kalau kamu sedang bingung memilih jurusan, coba lihat dari sudut pandang berbeda. Siapa tahu, pilihan yang terlihat “tidak biasa” justru jadi tiket menuju masa depan yang luar biasa.

Karena pada akhirnya, seperti kata pepatah,
“Kadang, masa depan gemilang justru datang dari jalan yang tidak banyak dilalui orang.”


Gambar: Canva

Penulis: Irma Alifiatul Desi Wulandari (rma)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *