Strategi Mengerjakan Soal TKA yang Benar Agar Waktu Tidak Terbuang Sia-sia
Sevenstar Indonesia - Banyak calon mahasiswa yang ambis dan sudah belajar mati-matian, namun seringkali gagal meraih skor maksimal di Tes Kompetensi Akademik (TKA). Apa penyebabnya? Bukan karena kurang pintar atau kurang menguasai ilmu, melainkan karena manajemen waktu yang buruk di ruang ujian.
TKA sering menjadi momok
karena alokasi waktu yang terasa mencekik, memaksa peserta untuk menjawab
puluhan soal dengan rata-rata hanya 60–90 detik per soal. Kegagalan utama
bukanlah pada kurangnya penguasaan ilmu, tetapi pada strategi eksekusi.
Ingat baik-baik,
kesuksesan di TKA adalah 30% kemampuan dan 70% strategi. Jika kamu ingin
waktu tidak terbuang sia-sia, inilah saatnya mengubah strategi dari sekadar mengerjakan
menjadi memanen poin secara efisien dan sistematis.
Mengapa Waktu adalah
"Musuh" Terberat dalam TKA?
Waktu yang terbatas
dalam TKA dirancang sebagai filter, menguji tidak hanya pengetahuan substantif,
tetapi juga kemampuan berpikir cepat, pengambilan keputusan, dan prioritas.
Ketika kamu terjebak pada satu soal yang sulit, bukan hanya poin di soal
tersebut yang hilang, tetapi kamu juga kehilangan peluang untuk mengamankan
poin dari dua atau tiga soal mudah lainnya.
Inti dari strategi
TKA adalah memastikan kamu melihat dan mencoba semua soal yang mungkin kamu
jawab dengan cepat. Mengingat bobot nilai per soal biasanya sama,
menghabiskan lima menit untuk soal yang sulit dan belum tentu benar adalah
kerugian besar yang tak terbayarkan.
Strategi "Tiga
Lapis" untuk Efisiensi Maksimal
Untuk mengatasi
musuh waktu, kita perlu menerapkan pendekatan yang terstruktur, yang oleh para
mentor ujian sering disebut sebagai Teknik Tiga Lapis (Three-Pass
Strategy). Teknik ini memastikan kamu memaksimalkan skor berdasarkan
tingkat kesulitan yang kamu hadapi, bukan urutan soal yang ada.
1. Lapisan Pertama: The
Quick Wins (Amankan Poin Cepat)
Lapisan ini adalah
fase Sprints kamu. Tujuan utama Lapisan 1 adalah mengamankan poin yang
sudah pasti dalam waktu secepat mungkin. Alokasikan sekitar 25–30% dari
total waktu yang tersedia untuk fase ini.
- Identifikasi: Hanya
kerjakan soal yang begitu kamu baca, kamu langsung tahu jawabannya atau
rumus yang harus digunakan. Soal ini harus bisa kamu selesaikan dalam
waktu kurang dari 45 detik.
- Aksi: Kerjakan, isi lembar jawaban (LJK) atau klik opsi jawaban, dan segera pindah. Jangan pernah terpikir untuk menghabiskan waktu lebih dari satu menit di fase ini.
2. Lapisan Kedua: The
Analyzer (Fokus pada Soal Menengah)
Setelah mengamankan
semua "poin emas" di Lapisan 1, kamu kini memiliki dasar skor yang
kuat dan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Lapisan 2 adalah fase Marathon,
di mana kamu akan menghabiskan porsi waktu terbesar (sekitar 50–60% dari
sisa waktu).
- Identifikasi: Kembali ke
soal-soal yang kamu tandai (yang kamu lewati di Lapisan 1). Soal-soal ini
adalah kategori menengah, yang membutuhkan analisis, sedikit
perhitungan, atau penerapan dua konsep rumus.
- Aksi: Fokus pada
soal yang kamu yakini bisa diselesaikan jika diberi waktu 1
hingga 2,5 menit. Gunakan teknik eliminasi jawaban untuk mempercepat
pengambilan keputusan.
- Penting: Jika sebuah
soal di Lapisan 2 terasa berlarut-larut, melebihi batas 2,5 menit, segera upgrade
statusnya menjadi sulit, tandai dengan tanda berbeda, dan
tinggalkan. Disiplin waktu di Lapisan 2 sangat krusial.
3. Lapisan Ketiga: The
Closer (Berburu Sisa Poin & Eliminasi)
Fase ini adalah Cleanup
atau Lapisan Penutup, menggunakan sisa 10–15% waktu terakhir.
- Identifikasi: Soal yang
tersisa adalah kategori sulit atau soal yang membutuhkan
perhitungan sangat panjang.
- Aksi: Prioritaskan
untuk melihat kembali soal-soal di Lapisan 2 yang kamu tinggalkan karena
kehabisan sedikit waktu. Kemudian, jika masih ada waktu, barulah coba
kerjakan soal kategori sulit.
- Kekalahan Fatal: Jika kamu
menghadapi sistem penilaian dengan minus, fase ini adalah fase eliminasi
cerdas—jangan menebak. Namun, jika tidak ada sistem minus (atau
minusnya kecil), gunakan waktu ini untuk mengisi semua jawaban yang
kosong. Pastikan LJK terisi, dan lakukan final check terhadap soal
yang kamu jawab di Lapisan 1 dan 2.
Protokol Anti-Panik:
Menjaga Fokus Saat Detik Berlari
Kepanikan adalah
pembunuh skor yang sesungguhnya. Ketika waktu di jam digital terasa menekan,
darah seolah berhenti mengalir, dan konsentrasi hilang. Ini adalah protokol
anti-panik yang dapat kamu terapkan:
- Bernapas: Jika kamu
merasa blank atau panik, tutup mata sebentar (2–3 detik). Ambil
napas dalam (tarik 5 detik, tahan 5 detik, hembuskan 5 detik). Kamu hanya
kehilangan 15 detik, tapi kamu mendapatkan kembali fokus 100%.
- Visualisasikan: Ingat kembali
strategi Tiga Lapis. Fokuskan energi hanya pada Lapisan mana kamu berada
saat itu.
- Jangan Overthinking: Jangan pernah
memikirkan berapa banyak soal yang sudah kamu jawab atau berapa banyak
waktu yang tersisa. Fokus hanya pada satu hal: soal yang ada di depan
mata kamu saat ini.
Kesalahan Fatal yang
Wajib Dihindari (The Death Traps)
Ada beberapa death
traps yang seringkali menjebak peserta TKA, membuat waktu terbuang percuma:
- Terjebak di Satu Soal Terlalu
Lama:
Ini adalah kesalahan paling fatal. Lebih baik menyelesaikan 7 dari 10
soal dengan benar, daripada menghabiskan waktu untuk 3 soal yang sulit dan
akhirnya hanya 1 yang benar. Batasi waktu maksimal per soal.
- Tidak Menggunakan Sistem
Penandaan:
Jika kamu tidak menandai soal yang kamu lewati, kamu akan membuang waktu
di Lapisan 2 dan 3 untuk mencari soal mana yang belum dikerjakan. Gunakan
penanda yang jelas di lembar coretan.
- Membaca Ulang Soal yang Sudah
Dijawab:
Saat overthinking datang, keinginan untuk membaca ulang soal yang
sudah kamu isi sangat besar. Hindari ini. Jika kamu sudah menjawab di
Lapisan 1 atau 2, percaya pada insting dan move on. Gunakan waktu
tersisa hanya untuk soal yang benar-benar belum dikerjakan atau soal yang
ditandai.
- Langsung Melihat Pilihan
Jawaban (Terlalu Cepat): Untuk soal hitungan, hitung dulu di
kepala/kertas coret, baru cocokkan dengan pilihan jawaban. Jika kamu
terlalu cepat melihat opsi, kamu berisiko terdistraksi atau terjebak pada
pengecoh.
Pada akhirnya, TKA
adalah pertempuran yang dimenangkan bukan oleh yang paling banyak tahu,
melainkan oleh yang paling strategis. Dengan menerapkan Strategi Tiga Lapis
yang disiplin dan ketat dalam Time Boxing, kamu tidak hanya akan bisa
menjawab lebih banyak soal, tetapi kamu juga akan memasuki ruang ujian dengan
mental yang lebih tenang.
Jangan tunggu
besok.
Mulai praktikkan Teknik Tiga Lapis ini dalam try out dan latihan soalmu
hari ini. Ubah kebiasaan buruk, jadilah The Closer yang efisien, dan
raih skor TKA impianmu. Gaskan!
Penulis: Ika Kurnia Sari - SKARIGA