SNBP 2026 Tanpa Tes? Begini Sistem Seleksi dan Penilaiannya!
![]()
Mimpi kuliah di Kampus Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Brawijaya atau ITB seringkali bikin deg-degan, bener nggak? Apalagi kalau ngebayangin harus perang soal di UTBK.
Nah, kabar baiknya, jalur SNBP 2026 tanpa tes masih menjadi "karpet merah" buat kamu yang memang rajin belajar sejak kelas 10.
Tapi, jangan salah sangka dulu, mentang-mentang nggak ada ujian bukan berarti seleksinya jadi gampang loh. Jalur ini justru menuntut konsistensi dan strategi yang matang sejak awal.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek sudah menetapkan bahwa seleksi ini murni berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik. Biayanya? Tenang, semuanya sudah ditanggung pemerintah alias gratis.
Jadi, kamu tinggal fokus saja untuk mengamankan nilai dan dokumen yang dibutuhkan. Yuk, kita bedah satu-satu biar kamu nggak bingung pas pendaftaran dimulai nanti.
Mengenal PDSS Lebih Dalam
Sebelum melangkah jauh, kamu wajib kenal sama yang namanya PDSS atau Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. Ibaratnya, PDSS ini adalah "buku rapor raksasa" tingkat nasional.
Isinya ya semua rekam jejak sekolah dan nilai kamu dari semester satu sampai lima. Kenapa ini penting banget? Soalnya, kalau sekolah kamu nggak mengisi data ini dengan benar, mimpi kamu buat ikut seleksi jalur prestasi bisa langsung ambyar.
Pengisian PDSS ini adalah tugas mutlak pihak sekolah. Kepala sekolah biasanya menunjuk operator untuk memasukkan data siswa yang masuk kategori eligible.
Tapi, kamu juga nggak boleh cuek ya. Kamu harus rajin cek apakah nilai yang dimasukkan sudah sesuai atau belum. Sedikit aja ada salah input, urusannya bisa panjang loh.
Oh iya, perlu diingat kalau PDSS ini cuma buat sekolah yang pakai Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka.
Jadi, buat kamu yang sekolahnya pakai kurikulum internasional, sayangnya belum bisa ikutan jalur ini dan harus lewat jalur mandiri atau UTBK.
Siapa Saja yang Bisa Ikut SNBP
Nggak semua siswa di satu sekolah bisa ikutan daftar, inilah yang kita sebut sebagai siswa eligible. Penentuan kuota ini tergantung banget sama akreditasi sekolah kamu.
Kalau sekolahmu punya Akreditasi A, maka 40 persen siswa terbaik di angkatanmu bisa daftar. Kalau Akreditasi B, kuotanya jadi 25 persen, dan kalau Akreditasi C, cuma dapet jatah 5 persen saja.
Tapi ada info menarik nih, buat sekolah yang sudah pakai sistem e-rapor, ada tambahan kuota 5 persen loh. Ini tentu jadi peluang besar buat kamu biar bisa masuk ke dalam daftar persaingan.
Selain urusan kuota, kamu juga harus punya Tes Kemampuan Akademik (TKA) dari Kemdikdasmen sebagai salah satu syarat wajib.
Jadi, pastikan kamu sudah punya akun SNPMB baik untuk level sekolah maupun akun pribadi kamu sendiri. Tanpa akun ini, sistem nggak akan mengenali keberadaan kamu sebagai calon mahasiswa.
![]()
Menakar Cara Penilaian SNBP 2026 Terbaru
Nah, ini dia bagian yang paling banyak ditanyain: gimana sih cara mereka menilai kita? Jadi, penilaian SNBP 2026 tanpa tes itu dibagi jadi dua komponen besar yang bobotnya ditentukan oleh masing-masing PTN.
Komponen pertama adalah nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran. Bobotnya minimal banget 50 persen.
Artinya, kamu nggak boleh pilih-pilih pelajaran. Nilai Agama, Olahraga, sampai Seni Budaya tetap punya pengaruh besar buat dongkrak rata-rata kamu.
Jangan sampai nilai Matematika kamu bagus, tapi nilai PKN jeblok, karena itu bakal narik turun nilai rata-rata keseluruhan kamu.
Komponen kedua fokus pada "pendalaman" minat kamu. Ini diambil dari maksimal dua mata pelajaran pendukung prodi yang kamu tuju, atau bisa juga dari prestasi dan portofolio.
Misalnya nih, kalau kamu mau masuk Kedokteran, maka nilai Biologi dan Kimia kamu bakal dilihat lebih jeli. Kalau mau masuk jurusan Seni atau Olahraga, wajib banget hukumnya buat unggah portofolio terbaik.
Jadi, pastikan kamu punya "senjata" tambahan selain sekadar nilai rapor yang standar.
Sanksi Tegas bagi Kecurangan dan Manipulasi Nilai
Dalam dunia jurnalistik, kita sering mendengar kasus manipulasi nilai demi kelulusan. Di tahun 2026 nanti, aturan soal kecurangan ini nggak main-main loh.
Kalau ada sekolah yang terbukti "goreng" nilai supaya muridnya banyak yang lulus, sekolah itu bisa kena sanksi pembatalan kepesertaan di tahun berikutnya. Kasihan kan adik kelas kamu nanti kalau sampai sekolahnya di-blacklist?
Bagi kamu sebagai siswa, kalau terbukti curang, kelulusan kamu bisa dicabut seketika.
Dan ada satu aturan yang harus kamu ingat baik-baik apabila kamu sudah dinyatakan lulus SNBP, kamu nggak bisa lagi daftar UTBK-SNBT ataupun jalur Mandiri di PTN mana pun.
Ini tujuannya biar kursi yang sudah kamu dapet nggak mubazir dan nggak nutup kesempatan orang lain. Jadi, pastikan jurusan yang kamu pilih memang benar-benar yang kamu mau, jangan cuma sekadar yang penting lulus, oke!
Persiapan Terakhir Sebelum Pendaftaran Dibuka
Lalu, apa sih yang harus kamu lakuin sekarang? Pertama, pastiin kesehatan kamu terjaga dengan baik. Banyak prodi yang mensyaratkan kesehatan fisik tertentu supaya nggak ganggu proses belajar nantinya.
Kedua, pastikan data NIK dan NISN kamu sudah sinkron dengan data di pusat. Sering banget nih masalah administrasi sepele kayak gini malah jadi penghambat besar pas mau login.
Kalau kamu merasa ragu, nggak ada salahnya buat sering-sering diskusi sama guru BK di sekolah. Mereka biasanya punya data alumni dan tahu peluang kamu di suatu jurusan.
Ingat, jalur SNBP 2026 tanpa tes ini adalah soal strategi penempatan, bukan cuma soal nilai tinggi-tinggian. Kadang nilai tinggi tapi salah pilih jurusan yang persaingannya super ketat pun bisa bikin kamu gagal.
Tetap semangat ya, prosesnya memang panjang dan butuh ketelitian ekstra. Tapi bayangkan rasanya pas buka pengumuman nanti dan ada tulisan "Selamat Anda Dinyatakan Lulus".
Pasti semua rasa capek selama tiga tahun di SMA bakal terbayar lunas sih. Jangan lupa pantau terus kanal resmi pemerintah supaya nggak kemakan informasi hoaks yang sering seliweran di media sosial.
Penulis: Asher Angelica Sila Wardani (ica)


