Perbedaan SNBP dan SNBT dalam Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
Setiap
tahun, siswa SMA di seluruh Indonesia menghadapi momen penting : menentukan
jalur masuk perguruan tinggi. Sejak diberlakukannya sistem SNPMB (Seleksi
Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru), ada dua jalur nasional yang paling
dikenal, yaitu SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SNBT (Seleksi
Nasional Berdasarkan Tes).
Keduanya
sama-sama menjadi pintu masuk resmi menuju perguruan tinggi negeri (PTN).
Namun, banyak siswa, bahkan orang tua, yang masih bingung membedakan keduanya.
Apalagi setiap tahun aturan seleksi sering mengalami penyesuaian.
Ayo
kita bahas perbedaan SNBP dan SNBT secara mendalam, mulai dari syarat, proses
seleksi, kriteria penilaian, hingga strategi suksesnya. Dengan pemahaman yang
tepat, kamu bisa lebih mantap menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan
kemampuan dan kondisi.
Apa Itu SNBP?
SNBP
(Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) adalah jalur seleksi masuk PTN yang
menilai prestasi siswa SMA/SMK/MA berdasarkan nilai rapor, portofolio (untuk
jurusan tertentu), serta prestasi akademik dan non-akademik.
Beberapa poin penting
terkait SNBP :
1.
Tanpa tes tulis – seleksi hanya berdasarkan prestasi.
2.
Khusus untuk siswa kelas XII – biasanya yang punya rekam jejak akademik baik
sejak kelas X hingga XII.
3.
Kuota terbatas – hanya sekitar 20% sampai 25% dari total kuota penerimaan
mahasiswa baru di PTN.
4.
Data diambil langsung dari sekolah – jadi kejujuran dan konsistensi nilai
sangat penting.
Dengan
kata lain, SNBP adalah jalur yang sangat menguntungkan bagi siswa yang sejak
awal rajin menjaga prestasi akademik maupun non-akademik.
Apa Itu SNBT?
Berbeda
dengan SNBP, SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) adalah jalur seleksi masuk
PTN melalui ujian tertulis berbasis komputer.
Beberapa poin penting
mengenai SNBT :
1.
Ada tes tulis – meliputi kemampuan penalaran, literasi, dan numerasi.
2.
Bisa diikuti siapa saja – termasuk siswa gap year yang lulus tahun sebelumnya.
3.
Kuota lebih besar – biasanya sekitar 40% sampai 45% dari total penerimaan
mahasiswa.
4.
Persaingan ketat – karena jumlah peserta SNBT biasanya jauh lebih banyak
dibanding SNBP.
SNBT
adalah jalur yang lebih terbuka, tetapi juga lebih menantang, karena
mengandalkan kemampuan akademik dan strategi menghadapi tes.
Perbedaan SNBP dan SNBT
Nah,
sekarang mari kita bahas lebih detail perbedaan antara SNBP dan SNBT dalam
beberapa aspek penting.
1. Dasar Seleksi
SNBP
: berdasarkan prestasi siswa selama SMA (nilai rapor, portofolio, dan prestasi
lain).
SNBT
: berdasarkan hasil tes tulis berbasis komputer.
2. Peserta yang Bisa
Mendaftar
SNBP
: hanya siswa kelas XII yang direkomendasikan sekolah.
SNBT
: bisa diikuti oleh lulusan SMA tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.
3. Kuota Penerimaan
SNBP
: sekitar 20–25% dari total mahasiswa baru di PTN.
SNBT
: sekitar 40–45% dari total mahasiswa baru.
4. Jenis Penilaian
SNBP
: lebih menekankan konsistensi nilai akademik.
SNBT
: lebih menekankan kemampuan berpikir kritis, penalaran, dan literasi.
5. Tingkat Persaingan
SNBP
: lebih terbatas karena hanya untuk siswa terpilih yang konsisten berprestasi.
SNBT : lebih luas karena hampir semua lulusan bisa ikut.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital bagi Generasi Muda
Kelebihan dan Kekurangan
SNBP
Kelebihan SNBP :
1.
Tidak perlu tes tulis, jadi lebih hemat tenaga dan biaya.
2.
Menghargai kerja keras siswa sejak kelas X.
3.
Peluang lebih besar bagi siswa yang konsisten nilai rapornya tinggi.
Kekurangan SNBP :
1.
Tidak semua siswa bisa ikut karena ada sistem kuota dan rekomendasi sekolah.
2.
Jika gagal, siswa tidak bisa mencoba lagi di tahun berikutnya.
3.
Sangat bergantung pada nilai rapor dan prestasi yang sudah ada.
Kelebihan dan Kekurangan
SNBT
Kelebihan SNBT :
1.
Bisa diikuti siapa saja, termasuk lulusan tahun sebelumnya.
2.
Memberikan kesempatan kedua bagi yang gagal SNBP.
3.
Hasil murni dari tes, sehingga lebih objektif.
Kekurangan SNBT :
1.
Persaingan jauh lebih ketat.
2.
Perlu persiapan serius menghadapi soal-soal yang menantang.
3.
Harus siap menghadapi tekanan psikologis saat tes.
Baca Juga: Upaya Meningkatkan Literasi Siswa dan Literasi Digital
Strategi Memilih Jalur
SNBP atau SNBT
Banyak
siswa bingung memilih: apakah harus fokus ke SNBP atau SNBT?
Berikut
strategi sederhana :
1.
Kenali kekuatan diri – jika nilai rapor konsisten bagus, coba jalur SNBP. Jika
lebih percaya diri dengan kemampuan tes, pilih SNBT.
2.
Persiapkan keduanya – jangan hanya mengandalkan satu jalur. Siapkan diri
menghadapi tes meski berharap lolos SNBP.
3.
Konsultasi dengan guru BK – guru biasanya tahu jalur mana yang lebih sesuai
dengan profil akademikmu.
4. Cari informasi resmi – pantau situs SNPMB dan PTN tujuan agar tidak ketinggalan update.
Baca Juga: Strategi Lulus UTBK SNBT yang Efektif untuk Siswa SMA
Pengalaman Siswa dalam
SNBP dan SNBT
Banyak
cerita dari siswa yang sudah mencoba kedua jalur ini.
1.
Ada yang lolos SNBP karena nilai rapor stabil sejak kelas X.
2.
Ada juga yang gagal SNBP, tapi akhirnya berhasil lolos SNBT karena persiapan
tes yang matang.
Pelajaran
penting dari pengalaman mereka adalah : jangan hanya mengandalkan satu jalur,
tetap siapkan diri untuk keduanya.
Mitos Seputar SNBP dan
SNBT
1.
“Kalau ikut SNBP dan gagal, tidak bisa ikut SNBT.” → Salah. Kamu tetap
bisa ikut SNBT meskipun gagal SNBP.
2.
“Nilai rapor kecil pasti tidak lolos SNBP.” → Tidak selalu. Kadang prestasi non-akademik
atau portofolio juga jadi penentu.
3.
“SNBT lebih mudah karena kuotanya lebih besar.” → Tidak juga. Meski kuota besar, peserta
jauh lebih banyak sehingga persaingan lebih ketat.
SNBP
dan SNBT sama-sama jalur resmi masuk PTN, tetapi punya perbedaan mendasar. SNBP
menilai prestasi siswa SMA berdasarkan rapor, portofolio, dan prestasi. SNBT
menilai kemampuan akademik melalui tes tulis berbasis komputer.
Keduanya
punya kelebihan dan kekurangan. Karena itu, siswa SMA sebaiknya mempersiapkan
diri untuk keduanya, sehingga punya peluang lebih besar masuk ke perguruan
tinggi impian.
Dengan
strategi yang matang, informasi yang akurat, dan usaha yang konsisten, jalur
mana pun bisa menjadi jalan menuju kampus idaman.
Penulis
: Safira Novanda Hafizham (uva)